Sabtu, 05 September 2015

Selamat Berhari Minggu


Selamat siang, selamat berhari Minggu.
Memang bukan waktunya minum kopi tetapi secangkir kopi ini cukup membangkitkan semangat hari  ini. Hari di rumah sepanjang waktu menyelesaikan perangkat mengajar yang gak selesai-selesai ini. Banyaknya perangkat, rumitnya koordinasi antar perangkat mulai dari kalender, silabus kriteria ketuntasan, Rancangan Pelaksaan, Rancangan penilaian dsb. yang menjadikannya tak kunjung selesai.
Tetapi terima kasih Tuhan, saya senang mengerjakannya. Saya kelihatan sibuk dan terpenting waktu yang saya lewati menghasilkan sesuatu. Bisa menghindarkan diri dari rasa tidak berguna dan bisa tetap menggerakkan otot-otot kecil saya.
Seharusnya pekerjaan saya lebih keras dari ini. Karena sekarang saya bekerja di sekolah yang tidak luas arealnya sehingga hanya perlu sedikit mobilitas. Sedangkan tempat kerja yang sebelumnya memiliki area sangat luas dengan kontur tanah tinggi rendah sehingga sangat membantu untuk menggerakkan otot-otot setiap hari.

Pembaca, pada suatu saat nanti ketika Anda berada pada posisi ruang dan waktu saya, Anda baru akan menyadari betapa berharganya waktu yang sudah terlewati. Dan kini ketika waktu terasa kian sedikit masih banyak yang ingin kita kerjakan. Apakah waktu kita akan cukup? Sementara otot-otot kita tidak terlalu kuat lagi untuk mengimbangi kekuatan keinginan kita. Sementara untuk mendapatkan penghargaan orang sekitar diperlukan upaya tertentu. Menjadi orang biasa sulit untuk berexpectasi pengakuan jati diri kepada orang lain. Hanya dengan kemampuan dan kemandirian orang biasa bisa mendapatkan kehormatannya.
Senyampang muda hargailah waktu, dapatkan sebanyak mungkin apa yang baik untuk Anda.

Barangkali saya terlambat menyadari, tetapi kesadaran ini telah memberi semangat baru saya untuk menebus waktu saya yang terbuang tanpa hasil yang baik.
 Baiklah, selamat berhari minggu.


Tidak lama untuk Menjadi Merah lalu rontok

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar