Rabu, 28 September 2011

Hujan Pertama Musim ini

Akhirnya hujan sore ini menjadi hujan pertama yang mengawali musim hujan tahun ini. Dari balik kaca jendela kamar titik-titik air berjatuhan menutup taman, halaman dan jalanan.
Hujan selalu mengirimkan pesan bagi siapa saja. Berita yang menyenangkan bagi petani, kabar baik bagi seisi bumi karena hujan akan mengaliri kembali sungai yang kering dan menghijaukan ladang kerontang serta menyegarkan kembali semak yang terbakar.

Di sini hujan membawa kenangan. Daun-daun palem mengangguk-angguk didera air yang jatuh dari pucuk-pucuk daun apokat.
Lucu sekali menyadarkan saya bahwa hujan tak selalu membuat sedih. Hujan kali ini sudah mengurangi sunyi senja.
Bukankah...
Saya terus mengharapkan datangnya hujan, sejak melihat sawah-sawah menganga tak berwarna di kota saya. Semua bidang, lansdcape, sawah dan ladang berwarna kecoklatan di tanah retak.
Beberapa ekor ternak, domba dan sapi tampak mencari-cari di sawah tanpa tanaman.
Sementara rumah-rumah yang saling menyendiri sepi di antara tetanaman layu merunduk.

Kini hujan sudah turun di sini, walau belum bisa membasahi semuanya.Tetapi sudah menyegarkan perasaan saya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar