Jumat, 23 September 2011

Bisakah seperti Matahari


Matahari tidak pernah ingkar janji. Selalu terbit untuk mengantarkan pagi dan memberi kehangatan seisi bumi membangun semangat setelah beristirahat satu malam.
Tidak ada kesetiaan seperti kesetiaan matahari kepada bumi. Dan siapakah yang berpikir bahwa itu adalah Cinta. Dan Tuhan tidak pernah bertanya tentang balasan untuk itu.

Hmmm....bahagianya setiap kali saya bisa membangunkan. Membangunkan semangat siapa yang membutuhkan kehangatan seperti bumi yang membutuhkan kehangatan matahari.

Andai saja nyanyian burung yang pertama bisa saya kabarkan, betapa sempurnanya saat pagi tiba. Dan sejuknya air yang membasahi badan mengaliri pori-pori yang haus sepanjang malam sungguh suatu rahmat yang tiada terkira.

Namun apabila matahari mulai meredupkan cahaya, kesepian bumi sayup merintih, "Dukanya aku ditinggal matahari, tetapi biarlah aku akan menunggunya sampai fajar kembali tiba.Karena aku tak berarti apa-apa tanpa dia"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar