Sabtu, 27 Februari 2016

Hujan Sudah Mereda

irama suara hujan malam ini konstan saja seolah hujan sedang membagi rata curahnya ke segala penjuru. Angin sesekali bertiup dan dingin menyerbu tetapi saya sangat menyukai suasana ini, mendengarkan celoteh titik air di dedaunan, ricik air cucuran dan rintikan suaranya menimpa genting.

perasaan apa yang ada dalam diri saya tidak ada yang bisa saya gambarkan. Saya tidak ingin kehilangan banyak hal lagi dalam kehidupan ini. Sudah berhari-hari pikiran saya terkuras untuk memikirkan satu hal dan sampai pembicaraan siang tadi belum ada titik temu dan kepastian. Ya biarlah. Tuhan sudah membagi-bagi persoalan manusia secara adil. Kalau orang lain bisa pastilah kami bisa.

Kawan, daun palem itu bergoyang teratur seirama tetesan air dari genting yang jatuh tepat di pucuknya. Indah berkilat-kilat oleh cahaya lampu neon di atasnya. Malam ini sungguh menjadi obat galau hati saya sedangkan aktifitas di meja pernak -pernik handy itu hanya sedikit mengurangi saja karena dalam keasyikan itu pikiran saya tetap berbicara. Kali ini pikiran saya juga bicara dan tangan saya menulis tetapi saya merasa semuanya menjadi ringan karena suasana alam kali ini sudah menghibur saya.

Komplit sudah, habis terang terbitlah gelap walaupun  begitu saya yakin masih ada cahaya pada esok hari dan kegelapan akan digantikan oleh terangnya cahaya matahari. Cahaya yang menghangatkan ketika kita kedinginan, cahaya yang mengeringkan saat kita basah.

Hujan sudah mereda. Emmm saya mulai mengantuk, syukurlah saya akan tidur nyenyak walau tak ada lagi ucapan selamat malam, Ternyata saya bisa. Selamat malam.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar