Selasa, 25 Agustus 2015

Sepiring Kue Penyemangat

Dingin masih menggigit saat matahari masih bersembunyi di balik awan. Pagi baru sudah memulai hari ini dengan aktivitas alam dan manusia. Seperti biasa secangkir teh panas dan sejak beberapa hari in saya melengkapinya dengan cake panas instan tanpa gula. Sebenarnya kue ini hanyalah dadar telur dikocok dengan tepung terigu dan sedikit mentega yang saya tuang di frypan. Sampai hari ini kue ini belum membosankan, dan yang terpenting adalah sensasi pada kue ini. Yaitu imaginasi tentang suatu tempat ketika pada pagi hari selesai solat subuh kami berjalan-jalan dan singgah di kedai penjualan makanan ini bergabung dengan banyak orang asing. Sangat nikmat ngobrol dan bersantap kue ini dengan segelas teh susu sambil merasakan udara dingin berkabut.

Dingin kali ini yang membuat saya ingin makan makanan seperti itu. Dan setiap kali memakannya cerita tentang kenangan itu selalu muncul. Terkadang tentang cara memakannya, tentang suhu udara yang dingin di sana, tentang bagaimana berbicara di sana, tentang segala yang ada di sana.
Ah pokoknya pasti cerita ini membosankan siapa yang ikut menikmati kue saya. Tetapi saya tidak bisa diam tidak mempromosikan kue ini. Kue yang tidak populer bagi orang lain karena rasanya terlalu biasa, gurih dan sedikit asin. Tetapi jangan khawatir pagi ini ada juga sepiring pisang panggang yang tipis kering dan nikmat aromanya.
Inilah pagi saya.



Pembaca, pada dasarnya siapapun tidak ingin kehilangan semangat. Untuk itu hanya kita sendiri yang bisa menjaganya sedang orang lain hanya bisa memberi semangat tetapi tidak untuk menjaganya.
Banyaknya nilai yang bisa kita ambil dari kesempatan hidup ini yang menjadikan kita harus selalu berusaha menemukannya. Sedikit atau banyak kita berpacu dengan waktu karena setiap waktu hanya memberikan satu macam nilai dan akan memberi nilai yang lain saat waktu itu berganti.
Bersyukurlah Anda dan kita yang bisa menikmati banyak kebaikan dan kemudahan pada saat ini. Percepatan mendapatkan banyak nilai tersedia untuk kita, tinggal kita yang menentukan mengambil atau tidak.

Pembaca, usia bertambah berarti pengalaman perlu banyak walau kesempatan tinggal sedikit. Jadi kita sedang berlomba dengan waktu. Dan setiap pelomba tentu ingin memenangkannya
Berjuanglah mendapatkan banyak poin sebelum perlombaan berakhir. Sehatkanlah badan agar kita bisa mencapai garis finish dengan senyum kemenangan. Semangat Pagi!!!!
 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar