Senin, 03 November 2014

Layang-layang dan Cakrawala

Hanya bisa memandangi gemerlapnya bintang untuk  mengatakan  kegelisahan ini. Pesan itu terus mengganggu pikiran seperti layang-layang yang terbang tinggi namun kemudian perlahan talinya mengendur dan oleng karena angin tidak lagi memberinya tenaga.
Tetapi sudahlah, sesaat cakrawala sudah memberinya ruang untuk menikmati ketinggiannya dan hembusan angin sudah memberikan kebebasan.
Jika layang-layang itu kembali ke bawah ia bukan lagi layang-layang biasa. Ia sudah mendapatkan pengalaman luar biasa dalam hidupnya. Seandainya ia bersedih, kesedihannya adalah kesedihan yang manis. Karena kesedihan itu lahir dari cinta dan kerinduannya akan cakrawala.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar