Jumat, 07 Oktober 2016

Apa yang Salah dengan Negeri ini

Selamat pagi pengunjung semoga hari ini menyenangkan kita semua. Kita sudah sangat lelah mengikuti pemberitaan berbagai kasus dan peristiwa buruk di negeri kita yang dilakukan oleh berbagai kalangan dan berbagai status sosial. Pelanggaran susila, kejahatan, pembunuhan, pelanggaran hukum dan korupsi. Apa yang salah dengan  negeri ini, mengapa kejadian-kejadian buruk begitu masiv dan sporadis ? Saya tidak berkompeten untuk menjelaskan alasan secara ilmiah ataupun berdasarkan psikologi sosial melainkan melihatnya sebagai huum sebab akibat menurut logika saya saja. Ketika satu generasi tumbuh pada suatu masa yang memberinya asupan makanan baik itu  makanan dalam arti sebenarnya maupun makanan dalam arti konotasi maka ia akan menghasilkan energi seperti apa yang diberikannya. Ada energi positif dan ada energi negatif. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang memiliki domain begitu menyita masa, waktu, serta meminggirkan hakikat manusia sebagai pribadi hamba Tuhan yang bercirikan moralitas yang menjunjung tinggi martabat dan harga diri.
Tujuan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi adalah untuk kemajuan dan kemudahan dalam meningkatkan kualitas hidup, dan peningkatan kualitas hidup sebagai hal positif jika tanpa diimbangi dengan kesadaran moral dan agama akan melahirkan faham hedonisme. Dan celakanya hedonik  menjadi tujuan yang tidak ada ujungnya. Hedonisme tidak selalu berhadapan dengan uang semata melainkan juga segala yang memiliki sifat pemuas nafsu duniawi.

Semua generasi terwarisi akhlak orang tuanya, kebiasaan orang tuanya sedikit atau banyak. Orang tua yang punya komitmen untuk membentuk kepribadian anak yang baik akan menghabiskan banyak waktu untuk kebutuhan anaknya akan figur contoh baik baginya. Termasuk memberi pelajaran kepada anak tentang moral etika dan harga diri. Membuka wawasan dan nurani anak untuk memahami jati diri sebagai makhluk yang paling sempurna, yang bermartabat.

Keberhasilan satu generasi adalah hasil kerja generasi sebelumnya. Logikanya begitu. Kegagalan satu generasi juga hasil kerja generasi sebelumnya. Tetapi yang terjadi sekarang sering tidak bisa diterjemahkan dengan logika. Bahkan sering sangat bertentangan dengan logika. Banyaknya anomali tentang kejadian buruk dan kasus moral di negeri ini sulit dipahami sepotong, dari kesalahan generasi sebelumnya. Makanya secara sederhana saya hanya bisa mengartikannya bahwa existensi manusia masa kini yang telah menggeser kebutuhan mental menjadi kebutuhan gaya hidup menjadi penyebabnya.

Teknologi yang Tertinggal di Sumur Minyak



Bengkel Kemiskinan

Kegotong Royongan Tetap Terjaga


Semoga ilmu dan  teknologi  memudahkan bangsa  ini mendapatkan energi positif untuk mengembalikan martabat bangsa dan negara. Amin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar