Hari berjalan begitu cepat. Hiruk pikuk negeri ini yang oleh satu generasi disebut n.egeri Konoha belum juga usai. Kalau boleh jujur negeri ini sedang tidak baik2 saja. Rakyat dalam posisi terendah dalam pandangan para pembesar negeri ini. Sehingga suara, jerit dan tangis kesakitan seolah derita tiada akhir yang harus dirasakan rakyat saja . Pajak mencekik, biaya hidup meningkat sementara para pencari kerja baik dari kalangan pemuda berpendidikan rendah sampai strata 1, 2 dan 3 pun kesulitan mencari pekerjaan. Posisi bagus di setiap lapangan kerja adalah milik para pembesar dan kroninya. Mereka bukan mewakili perut sendiri melainkan juga mewakili perut ternak mereka sehingga habislah kesempatan untuk rakyat jelata mendapat pekerjan yang layak. Sarjana menjadi tukang ojek online, pedagang online bahkan pedagang makanan kaki lima. Tetapi apa mau dikata para penggede seperti menutup mata untuk situasi ini. Geram memenuhi dada, amarah menyesakkan dada melihat kondisi bangsa ini.
Pada akhirnya kita hanya bisa menelan pil pahit, meratapi derita bangsa ini sebagai akibat dari keserakahan mereka. Mereka juga menguras kekayaan negara dan merampas hak rakyat atas kesempatan kerja.
Ya Allah ya Tuhan Yang Maha Adil beri kami keadilan, beri mereka peringatan, Buka jalan masadepan generasi muda ini menuju harapan hidup yang cerah dan sukses. Beri mereka kekuatan melawan para perampas keadilan yang menjadi penguasa negeri ini. Negeri ini negeri tak berpemimpin, Sepuluh tahun sudah cukup kerusakan negeri ini. Hentikanlah! Hanya Engkau yang bisa menghentikan kejahatan penguasa negeri ini...Amiin.
Kami menunggu masa depan yang indah bagi anak cucu kami. Masa sudah berganti mewetati dekade gelap terbitkanlah hari depan yang cerah.
Habiskan waktu dan Tenaga yang Tersisa
Dari Perjalanan Labuan bajo - Bali lewat Darat dan Laut sesampai mataram kami transit di terminal Mataram tengah malam. Ternyata ada tambahan trayek baru Bus Damri menuju daerah2 wisata seperti Sembalun Lawang, Pantai Mawun dan Pantai .... Kami putuskan sekalian mencoba objek wisata tersebut. Apalagi tarifnya murah sekali cuma lima puluh ribu rupiah satu jalan. Besok pagi jam. Tujuan pertama kami adalah Sembalun, kaki Gunung Rinjani. Sekalian bernostalgia. yah jadinya nginap deh di terminal Mataram karena kebetulan di terminal disediakan tempat khusus bermalam gratis, bersih dan memadai semacam Base Camp gitu. Benar juga yang menginap pada umumnya para pendaki.
Pagi hari jam enam bus berangkat, kami pesan kursi depan. Perjalanan menyenangkan karena jalan menuju Sembalun sudah bagus lebar dan menyajikan pemandangan hutan dan lereng2 bukit yang indah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar