Mengapa sangat sulit menerima kenyataan saat ini, bahwa kesendirian ini harus saya nikmati tanpa teman berbagi. Tidak tahukah Anda jika kesendirian ini menakuti saya akan banyaknya hantu yang bermunculan di benak saya.
Semalam saya berbisik sendiri, mendengarkan suara teriakan saya sendiri dan menangis sendiri mengusir hantu itu. Saya memanggil keras-keras sebagai letupan harapan untuk didengarkan. Walaupun saya tahu tak ada seorangpun bisa mendengarnya.
Alangkah lemahnya hati manusia seperti saya. semakin saya mencari kekuatan semakin saya menjadi lemah dan terpedaya.
Baru saya sadari kalau sebenarnya saya sangat membutuhkan teman. Saya merasa sangat kehilangan tanpa kawan. Kemana harus saya temukan bahagia lagi. Bahagia saya sudah dibunuh saat saya sedang menghidupkannya.
Saya dikembalikan ke ruang sepi saya tanpa kata yang bisa menenangkan perasaan saya. Saya tercampakkan di sudut seperti kapas tipis yang gelisah jika angin bertiup.
Biarlah, suatu ketika ia akan merasa nyaman di sana setelah ia tahu bagaimana cara bergerak mengikuti arah angin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar