Kemarin masih saya lihat sekuntum mawar merah di sana. Kuntumnya kecil merana oleh panasnya matahari. Tidak seperti bulan-bulan berlalu, mawar itu tidak pernah mekar sendirian melainkan bersama dengan kuncup-kuncup yang lain.
Kuntum itu merana, tidak sampai hati saya memetiknya tetapi sangat ingin menciumi harumnya.
Tadi pagi saya ingin melihatnya, namun ia sudah tidak ada di tangkainya. Ada pecinta selain saya. Saya sedih dan terus membayangkannya. Mawar itu harusnya saya letakkan dekat bantal, tak peduli apakah ia akan layu dan menjadi batu di sana.
Saya merasa puas meletakkannya di tempat terbaik.
Kini di manakah kuntum indah itu di simpan pemetiknya?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar