Adakalanya sesuatu berlalu seperti angin, tanpa bekas. Dan siapa yang bisa menahan perginya udara yang bergerak? Tak seorangpun. Dan memang tak ada gunanya menahan angin untuk bergerak, berlari sambil meniup apa saja yang dilaluinya.
Seperti pengalaman manusia, pada saatnya, kebahagiaan pergi begitu saja. Hanya menyisakan kepedihan dan luka. Namun ini lebih baik daripada tak pernah ada kebahagiaan melainkan hanya penderitaan saja.
Kesedihan ini indah karena di dalamnya ada kenangan. Saya memahami segala yang harus saya terima dalam hidup ini.
Kalau bisa memilih tentu saya tidak ingin kebahagiaan saya berakhir. Tetapi saya tidak boleh egois. Dengan apa yang ada pada diri saya saat ini pilihan sudah tidak penting lagi. Saya harus tetap dengan eksistensi saya dalam segala kemungkinan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar