Sebenarnya saya kepingin cepat tidur tetapi tidak bisa, barangkali pengaruh kopi Aceh saat makan malam tadi penyebabnya.Jadi akan saya lanjutkan saja cerita perjalanan balik dari Sabang ke Banda Aceh.
P. Weh adalah pulau kecil tetapi infrastruktur di kota ini sangat baik karena kota Sabang yang menjadi ibukota Pulau Weh ini adalah kota madya.Bangunan dan Rumah penduduk tidak begitu banyak namun kualitas bangunan dan rumah di sini lebih bagus dibandingkan kota-kota lain di pinggiran Banda Aceh. Jalan-jalannya juga bagus. Pendapatan penduduk pulau ini berkaitan dengan aktifitas penyebererangan dan sedikit perkebunan yaitu kebun pisang dan salak serta kelapa. Sawah tidak ada.
Jam empat sore kami pengunjung pulau ini harus sudah kembali ke Banda Aceh jika tidak bermalam. Kerena penyebeangan kapal cepat hanya satu kali yaitu berangkat jam sembilan pagi dari Banda Aceh dan Kembalijam empat sore dari Sabang.
Sore ini saya sudah berada di pelabuhan sebelum jam empat.
Penyeberangan balik ini menegangkan karena angin bertiup cukup kencang. Beberapa kali kapal yang kami tumpangi dihantam ombak dan terbanting-banting kekiri kanan, ke atas dan dihempas ke bawah selama lebih dari empat puluh menit. Semula kami senang saat kapal oleng dan naik turun. Serentak kami tetawa gembira. Namun ketika hantaman-hantaman keras terdengar dan lompatan-lompatan ke atas dan ke bawah serta oleng kapal sudah sangat menakutkan semua penumpang diam menunduk dan berdoa. Keringat di telapak tangan terasa panas. Saya hanya berpikir kalau kapal ini pecah saya harus selamat dengan bantal-bantal busa yang tersedia di bawah kursi.Dan kalau saya mati anak-anak harus tahu lalu saya kirim sms ke mereka dan teman.
Percuma saya takut. Jadi saya hanya berdoa, namun juga tersenyum sendiri melihat banyaknya wajah ketakutan di kapal itu.
empat puluh menit sudah terlewati, kapal mengurangi kecepatan barulah kekhawatiran hilang dan kami semua kembali tertawa.
Ohoho....saya selamat.
Malam ini saya menginap di Hotel Nuri jl Sisingamangaradja 200 Banda Aceh. Kamar besar dua bed dengan AC dan Televisi hanya dengan seratus ribu rupiah semalam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar