bermimpi tentang bidadari merentang sayap di bulan
aku selalu tersenyum dan tertawa gembira
karena aku yakin suatu saat aku bisa
meraih mimpi itu
Aku suka membayangkan seperti apa diriku nanti
terkadang aku tidak sabar menunggu untuk besar
dan aku menanti untuk jadi gadis yang cantik
Sepertiga waktuku sudah berlalu
mimpi menjelma dalam kehidupan yang berbeda
aku selalu merasa introvet dengan diriku
aku selalu malu dengan diriku
aku selalu merasa tak berguna di hadapan temanku, guruku, orang tuaku
sekalipun ayah ibuku bangga denganku
sekalipun guru-guruku menyebutku si cabe rawit karena prestasi seniku
tetapi aku merasa aku bukan peraih mimpi sejati
Dua pertiga waktuku adalah hidupku yang sesungguhnya
Hidup yang sangat jauh dari mimpi tentang bintang dan bidadari
Berpijak di atas tanah gersang
Berdekap dalam penderitaan jiwa
merana
Sepertiga di ujung waktuku aku tidak peduli dengan mimpi
aku ingin tersenyum dan tertawa seperti kanak-kanakku
persetan dengan penderitaan
aku sudah memilih untuk merasa bahagia dengan satu yang aku punya
cinta
winter |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar