Edelweis itu kini rontok
termakan waktu
Edelweis itu cinta kita
kala engkau manja di mata saya
Bunga itu tak bisa lagi disimpan
Musim demi musim telah memusnahkannya
menjadi serbuk yang sirna ketika angin menghembus
dan belum lama saya membuangnya
Cinta dalam edelweis telah habis bersama waktu
tetapi keabadian cinta kita sudah bersemayam di dada
selamanya
selamanya
Maafkan sayang
Saya belum sempat memberimu penggantinya
dan kamu sudah meninggalkan mama.
Di meja kita ada serumpun mawar
Walau tidak seindah kenangan bunga edelweis
harumnya menggantikan keabadiannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar