Seharusnya saya bisa introspeksi diri, seperti apa saya ini apakah seperti pungguk merindukan bulan ataukah bulan yang tak akan di hinggapi pungguk. Kedua perbandingan itu sama saja. mustahil dan aneh. Jadi pikiran-pikiran saya tentang matahari yang menghangatkan badan dan bisa memberi energi di usia senja ini adalah pikiran yang naif.
Kadang-kadang pikiran saya lebih ekstrim, ingin kembali menjadi tujuhbelas tahun dan tidak akan membiarkan masa itu lewat sia-sia. Saat kita tak pernah berpikir bahwa waktu akan terus bergulir dan kita tertinggal di satu tikungan.
Akhh, bayangan kasih kecilku, Saya tidak akan pernah bisa melupakan bagian-bagian penting dalam gulir waktu yang menghampiri kita. Saya telah melihat bagian-bagian itu sebagai benda abstrak yang berharga, dan saya tidak perlu meraihnya .
Saya cukup puas memandang gulir waktu berjalan cepat meninggalkan saya dalam lintasan kehangatan matahari. Saya berharap kehangatan itu akan bisa membakar ingatan buruk yang mungkin terus akan membayangi hidup saya .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar