Pagi tanggal 18 Juni kami meninggalkan hotel Rakhmat dengan travel,Suzuki hitam metalik.Selama dua jam kami menunggu penumpang lain.Tidak berhasil, akhirnya kami memutuskan turun, ganti kendaraan di pangkalan saja. Disana kebetulan sebuah kendaraan , Toyota Avansa sedang menunggu penumpang siap berangkat. Kami bertiga melengkapi dan langsung berangkat. Jam sepuluh pagi,berarti sampai Ruteng nanti hari sudah sore.
Perjalanan pagi ini masih menarik perhatian karena dua hari lalu saat kami melewati tempat ini suasana gelap pada malam hari. Begitu meninggalkan kota Ende pemandangan indah terhampar, menyusuri tebing berliku yang berdampingan dengan pantai yang biru dan tenang. Riak-riak kecil di permukaan air tampak putih bertebaran seperti perahu layar kecil-kecil dari ketinggian menciptakan kamuflase pandangan. Indah sekali, segera perasaan kesal dengan sopir APV menjadi sirna. Apalagi ketika mobil mulai menanjaki bukit-bukit dan masih beriringan dengan pantai yang biru kehijauan jauh di dasar jurang. wah,dan menyembul sebuah gunung menjulang dari balik bukit. Gunung Aileri,gunung berapi yang masih aktif. Puncaknya kerucut dengan bekas-bekas lelehan lava di sekelilingnya berwarna coklat keabu-abuan, menandakan kedahsyatannya apabila gunung ini meletus.
Dua jam kemudian, perjalanan mulai melandai dan tikungan-tikungan tajam mulai berganti dengan kelokan-kelokan lembut. Udara sejuk berhembus sampai pada akhirnya beristirahat makan siang di lembah pantai Aimere,Rumah makan Padang Samudera.
Saya pesan udang goreng. Alangkah kaget dan senangnya saya karena udang goreng berwarna merah itu besar-besar. empat ekor yang ditusuk menjadi satu yang ditumpangkan di atas sepiring penuh nasi sehingga menutupi permukaan piring. Lezat, benar-benar lezat. Ini udang kali,dimasak saat masih segar dan manis rasanya seperti kepiting.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar