Ketika hujan turun di Bangli sore tadi, dengan cepatnya segala kegembiraan berubah menjadi sepi. Sepi yang menikam.
Hujan turun di bangli, membasahi jalananan saat rombongan kami kembali dari perjalanan wisata untuk mengisi kegiatan tengah semester.
Sejak berangkat tak henti-hentinya kami bersenda gurau di dalam bus. Lucu-lucu murid saling mencari perhatian dengan percakapan konyol-konyolan. Sampai-sampai perut kami terasa kaku dan mengempis karena tertawa. Ada saja. Mulai cowok yang menggoda teman cewek, menggoda guru, saling mengolok sampai koor mengikuti lagu-lagu dan berebut pesan lagu kepada awak bus.
|
Penjelasan Pengelola Museum Purbakala Gianyar |
Hampir sehari kami mengunjungi objek wisata di kabupaten Gianyar dan Bangli.Kunjungan pertama adalah Museum Purbakala Gianyar
Museum ini menyimpan benda purbakala zaman Paleotikum dan Megalitikum.Berupa benda-benda kecil dari perunggu, batu dan gerabah. Ada juga keramik dinasti Sung berupa piring dan tempat bedak. Juga benda-benda ekskavasi situs Gilimanuk berupa guci tanah liat.Sayang benda-benda ini tersimpan di almari kaca dalam ruang sempit kurang cahaya.
Berikutnya adalah peninggalan purbakala berupa penyimpan abu jenazah yang terbuat dari batu padas.
|
Sarkopagus dari Jembrana dan Gianyar |
|
Sarkopag dari Celuk Gianyar |
|
Sarkopag dari desa Celuk Gianyar |
|
Dari desa Beng Gianyar |
|
Dari Tampaksiring dan Bangli |
|
Tampaksiring |
|
Gianyar |
|
Gianyar, Bitra, Tegallalang |
|
Dari Desa Keramas Gianyar |
|
Blah Batuh Gianyar |
|
Bagi-bagi Uang Transport, Maaf Kawan Mempermalukan Anda |
Kunjungan Kedua, Pura Kebo Edan
Pura ini juga menjadi wisata purbakala. Berjarak sekitar seratus meter dari museum.
Di dalamnya terdapat beberapa arca purbakala. Yang paling besar bernama arca Kebo Edan.
|
Kepingan Arca di Pura Kebo Edan | | | | | |
|
Arca Kebo Edan |
|
Arca Ganesha |
|
Berteduh Sebentar |
Kunjungan Ketiga, Pura Pusering Jagat
Lokasi pura ini juga berdekatan dengan kedua tempat sebelumnya. Pura ini juga menjadi cagar budaya, di dalamnya terdapat batu Pejeng. Juga dilengkapi arena sabung ayam. Berupa arena dikelilingi tribun penonton. Di sudut kanan depan ada tempat wasit yang berupa ujung tangga selebar kira-kira 1,5 m2
|
Arena Sabung Ayam | |
|
|
|
|
Gerbang Pura |
|
Arena Tanpa Laga |
Kunjungan Keempat, Candi dan Pura Gunung Kawi
Objek wisata yang sangat menarik untuk dikunjungi. Jika Anda ke Bali saya menyarankan kunjungan ke tempat ini. Selain pemandangan lembahnya yang mempesona, Warisan budaya yang berupa pahatan-pahatan pada dinding tebing batu padas berbentuk candi Hindu cukup menarik. Pahatan itu berada di dua sisi tebing yang mengapit sebuah sungai.
|
Bergaya |
|
Pemandangan Gunung Kawi |
|
Pahatan di Tebing sebelah kiri Sungai |
|
Sungai Membelah Dua Sisi Tebing |
|
Dari Seberang Sungai |
|
Pahatan di Tebing Kiri Sungai |
|
Kerajianan Tempurung Kelapa |
|
Tebing dari sisi Kanan Sungai |
|
Sembahyang di Pura Gunung Kawi |
|
Pahatan Candi di Tebing Kanan Sungai |
|
Pemandangan Gunung Kawi |
|
Pemandangan di Gunung Kawi |
Kunjungan Keempat, Desa Baliaga Penglipuran
Desa adat bernama desa Penglipuran berada di kabupaten Bangli. Desa adat ini merupakan desa kecil yang terdiri dari beberapa rumah tradisional yang berderet rapi dan kembar susunan bangunan dan bentuknya. Aslinya bahan bangunan rumah di desa ini adalah batu padas dan tanah liat untuk dinding dan pagar. Serta beberapa bagiannya beratap sirap bambu. Tetapi sekarang tinggal beberapa rumah saja yang masih asli.
|
Bergaya di Desa Penglipuran |
|
Bogenfil sedang Berbunga |
|
Bangunan Asli |
|
Hasil Modifikasi |
|
Terong Imajinatif |
|
Bersiap Pulang |
|
Desa Adat Penglipuran
Selamat Tinggal
|
Hujan rintik meninggalkan Penglipuran dan mulai membasah di Bangli kota. Murid-murid bercanda lagi tetapi ada rasa sepi di hati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar