Sejak Anda berkata bahwa saya senang bisa nonton bersama di rumah sambil..., saya menjadi sedih lagi. Begitu banyaknya orang mengatakan hal itu seolah kami bisa bahagia menikmati hari-hari kebersamaan di rumah.
Teman kecil, sesungguhnya saya berharap bisa begitu namun itu harapan yang terlambat. Saya sudah terluka cukup lama sehingga perasaan saya menjadi tumpul untuk bisa merasakan senang berada di dekat orang yang menjadi teman hidup saya
Dan tahukah bahwa hari-hari yang terus berjalan ini masih juga tidak steril dari
apa yang namanya sakit? Namun saya tidak begitu mengambil hati lagi terhadap semua yang melukai. Saya sudah punya obat penawarnya yaitu menganggap tidak terjadi apa-apa tidak mendengar apa-apa dan tidak punya kaitan apa-apa.
Resep inilah yang bisa membuat saya lebih nyaman walaupun berada dalam situasi seperti apapun.
Tetapi sekarang semuanya muncul lagi, setiap saya merenungi kata-kata Anda saya menangis. Saya merasa kehilangan sebagian besar kehidupan saya. Dan mustahil saya bisa mendapatkannya kembali tanpa ada inkarnasi. Saya memang ikhlas tetapi saya telah terperangkap dalam suatu kesalahan besar yang pernah saya lakukan yaitu kenapa dulu saya bertahan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar