Pada akhirnya kami mengungsi juga meninggalkan Bali pada hari raya Nyepi tahun ini.Jumat,empat Maret kami meninggalkan Tabanan.Penyeberangan kali ini antri selama dua jam sehingga lewat jam delapan WIB kami baru sampai di Genteng. Sabtu pagi-pagi kami joging selama hampir satu jam mengelilingi desa dan melewati persawahan dengan pemandangan yang bagus. Tampak latar belakang Gunung kelabu di bawah awan putih.
Tanaman jagung sedang berbuah,sementara lombok merah sarat dengan buah yang siap dipetik membuat kami gemas,juga tomat dan sayur hijau di kiri kanan jalan. Setelah sarapan kami memulai perjalanan wisata ke pantai Pulau Merah, pantai selatan Banyuwangi. Pantai ini mirip dengan pantai Kuta Lombok. Dengan bukit-bukit kecil dan ombak yang bagus untuk berselancar. Sepertinya pegunjung kali ini sebagian besar orang yang menghindar dari Nyepi juga. Dari sebelas mobil yang ada di sana satu yang bukan DK plat nomornya.
Perjalanan berikutnya ke pelabuhan nelayan Pancer.Enam kilometer dari Pulau merah dan berlanjut ke Pelabuhan ikan Muncar.
Kami makan malam di kota kecamatan Benculuk,mencoba nasi tempong, ternyata mirip dengan nasi campur tetapi sayur dan lalapannya lengkap. Enak dan murah.
Malamnya saya sulit sekali tidur.Dan paginya kami sudah harus siap-siap dengan perjalanan berikutnya sambil pulang ke Bali. Kali ini kami ke Taman Suruh.Taman dan kolam renang di kecamatan Jajag. Kolam ini alami dikeliling tebing bertrap dan pepohonan rindang,airnya sangat sejuk,jernih dan gemericik di mana-mana, dialirkan langsung daribukit. Sangat puas kami berenang dan berlomba serta berfoto menirukan gaya Gayus Tambunan bergantian. Wah pokoknya ini acara yang paling menyenangkan.
Kami masih melanjutkan jalan wisata ke perkebunan karet dan ke Kali Bendo.Makan siang di hutan setelah itu solat di sebuah musolla sambil menunggu hujan reda terus pulang ke Bali. Jam sebelas malam kami tiba di Tabanan lagi, capek sekali karena paginya kami kembali bekerja lagi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar