Wisatawan itu makan begitu banyak dan sedikit mabuk ia memanggil pelayan dan meminta bon makannya dimasukkan ke bon sewa kamarnya. Tetapi pelayan itu mengatakan bahwa restorasi meminta makanan dibayar langsung." Ou, sekarang kamu hitung...berapa harus saya bayar..." Wisatawan itu berbicara dengan Bahasa Indonesia sepatah-sepatah, lalu pelayan memperlihatkan bill. " Seratus lima belas ribu!" katanya. Setelah membayar wisatawan itu meninggalkan ruang sambil mengucapkan selamat malam dengan lamban dan berjalan sempoyongan.
Ruangan sepi, beberapa pelayan bergabung, juga seorang guide, wah wah jadi meriah suasananya. Selanjutnya banyak obrolan seputar traveling yang menambah informasi banyak pihak.
Malam ini kami tidak keluar lagi. Sudah sangat capek oleh perjalanan sehari tadi, sedangkan besok pagi kami akan melanjutkan perjalanan ke Palopo dan malamnya langsung kembali ke Makassar.
Hari ini setelah sarapan tadi pagi kami mulai perjalanan ke pasar raya, maksudnya adalah hari pasaran yang terjadi satu kali dalam satu minggu. Pada hari ini pas pasar raya. Pada saat ini kegiatan jual beli ternak seperti kerbau dan babi dilakukan. Hal ini berpengaruh pada keramaian pasar juga. Selanjutnya mencari alamat teman kuliah suami yang sudah terpisah selama tiga puluh satu tahun, dan pencarian dua hari ini akhirnya berhasil, sayang teman itu sudah meninggal dan dikuburkan Januari lalu. Jadi kami hanya bisa melihat kuburannya di kaki bukit tidak jauh dari rumahnya.
Objek wisata yang kami kunjungi hari ini adalah Batu Megalitikum di desa Rante Karassik, kemudian ke kuburan batu Ke'te' Kesu' dan Londa.
Rumah Adat Tongkonan di kota Rantepau Tana Toraja |
Menhir Megalitikum di Rantekarrasik Tana Toraja |
Objek Wisasa Kuburan di Ke'te' Kesu' Tana Toraja |
Kuburan Batu di Londa |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar