Dua hari akhir pekan ini rasanya panjang dan hampir membosankan.Sabtu sore saya mengajak suami menghabiskan sore di luar. Kami bersepeda motor ke desa-desa sekitar yang belum pernah kami lewati ke arah utara. Melewati jalan-jalan desa yang rusak sepanjang hampir sepuluh kilometer. Beberapa kali kami bertanya kemana arah jalan yang ada di depan.
Menyenangkan juga, para perempuan tua yang pulang dari ladang menjawab pertanyaan kami dengan ramah dan balik bertanya kami dari mana. Lalu ada sekelompok anak-anak duduk-duduk di tepi jalan, kami menghampiri dan bertanya lagi. Dengan semangat mereka bersahutan menjawab dengan bangga dengan berbahasa Indonesia. Wah wah senangnya mereka.
Kehidupan di desa ini tidak menggairahkan. jarak rumah satu dengan yang lain cukup jauh dengan kondisi jalan rusak dan tidak beraspal. Tak ada mobil yang melewati desa ini maka bisa dibayangkan melewati desa ini pada malam hari pasti menakutkan.Di beberapa tempat jalanan menurun dan gelap oleh rerimbunan lembah dan jurang yang tertutup pepohonan. Di tempat begini kami hanya bertemu dengan perempuan-perempuan yang mengusung ember berisi air di kepala.Mereka berjalan beriringan sambil bercakap-cakap.
Ada beberapa pura desa yang terlihat sudah sangat tua umurnya dan tidak terawat. Batu bata gapura yang sudah aus oleh air hujan dan berlumut menambah suram suasana.Umumnya pura ini tepat berada di tikungan dan mepet sekali dengan jalan dan jauh dari pemukiman dengan latar pemandangan sawah, lembah dan pepohonan. Indah dalam pandangan saya tetapi angker menurut pandangan suami saya.
Yap satu hari sudah terlewati, saya ingin tidur nyenyak, selintas saya melihat situs Yahoo....lalu saya segera menutup lagi dan menahan diri.Saya segera tidur.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar