Yang sebenarnya saya sedang kecewa, beragam sebab seperti menumpukkan kekecewaan saya pada Awal tahun ini namun saya berusaha menekannya ke dasar benak saya untuk melupakannya.Semua yang terjadi adalah hasil dari karya saya juga.Hanya saja terkadang saya masih terus berpikir kenapa perempuan selalu menjadi nomor dua.Pikiran-pikiran sederhana dan realistis berubah menjadi bumerang yang mencabik hati sendiri.
Laki-laki yang tidak bijaksana dengan mudah membalik fakta dalam setiap kesepakatan. Dan dominasi kekuasaan adalah bendera kemenangannya tanpa perlawanan. Saya semakin benci kepadanya.
Tetapi saya harus terus bersamanya, belajar menerima kebencian sebagai warna dalam kehidupan saya.Saya berpikir Waktu akan terus berjalan dan membawa semua perubahan.
Sampai detik ini ia masih sama, usia tidak membuatnya arif, karena itu saya merasa tidak perlu bicara apa-apa lagi untuk melawan ketidakadilannya.Biarlah dia ada dalam pikirannya sendiri saya tidak peduli lagi terhadap rencana apa pun ke depan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar