Jumat, 25 Februari 2011

Pekan yang melelahkan

Minggu ini kesibuka saya terasa sangat melelahkan. Tugas sebagai penguji ujian praktik,panitia Ujian Nasional dan koreksi harian yang bertumpuk-tumpuk menyita waktu di luar mengajar. Oh...
Jam 05.00 pm hari ini saya mulai dengan pemesanan belanja, di layar ponsel terbaca dua panggilan tak terjawab,dan kuamati berkali-kali nomor penelepon karena tidak yakin itu nomor siapa. setelah dua saya amati itu nomor bagus.saya tersenyum sesaat dan selanjutnya tidak tahu apa yang harus saya tanyakan. Saya panggil balik namun seperti yang saya duga itu perbuatan sia-sia.Saya kirim pesan singkat. sama saja. yan sudahlah.

Rabu, 23 Februari 2011

Can you feel the love tonight

Malam dalam suasana begini mendengar Can you feel the love tonight memang enak. Sepertinya ini suara Elton Jhon, mirip Candle in the Wind yang pernah dinyanyikannya pada detik-detik menjelang pemakaman Lady Dyana tahun 2001.
Hentakan piano yang kuat seperti meneriakkan kesedihan. Good bye Rose, Dyana..Dyana, Saya ikut larut dalam kesedihan saat itu.Memahami kehidupan puteri dongeng yang cantik itu siapa pun akan bersimpati. Bahkan saat itu saya berpikir kenapa dia yang pergi...

Apakah Tuhan sengaja memberi kebahagiaan padanya ya? Dia meninggal dalam dekapan rasa bahagia setelah cukup lama terbelenggu sangkar emas suaminya.

Rabu, 16 Februari 2011

Begini-begini saja

Pada waktunya kebosanan selalu datang mengikuti perjalanan waktu kita.Seperti hari-hari belakangan ini saya merasa bosan mengikuti hari yang bergulir.Semangat hidup hampir redup tanpa sportifitas. Petang tadi saya bilang pada suami bahwa saya bosan, hidup begini-begini saja.Sikapnya yang apatis memperburuk hari-hari di rumah.Apakah saya harus terus mencari pelarian dengan kegiatan-kegiatan yang tidak begitu berarti, seperti melihat-lihat email, blog, facebook setelah semua aktifitas selesai.
Untuk menonton televisi saja kadang tidak nyaman. Yah..namanya orang nomor dua ya nonton pun sering tanpa pilihan.
Malam ini saya mengikuti blog baru milik Christoper, judulnya Salon, blog tanpa kalimat melainkan gambar dan lukisan klasik seperti lukisan yang berjudul Temples of love, Romance. Lukisan bergaya klasik surrealis dengan sapuan warna lembut sederhana, bahkan beberapa hanya berwarna hitam putih.Saya bisa menikmatinya karena ini beda dengan blog gambar yang umumnya berupa foto.Kali ini Salon berbicara dengan painting. Sepertinya saya juga ingin memamerkan karya kecil saya suatu hari nanti.
Begini-begini saja cara saya melupakan rasa kebosanan saya.

Selasa, 15 Februari 2011

Masao Ahashi

Masao Ahashi,kenalan kami,seorang pelatih Yudo,expat dari JICA yang pernah tinggal di Indonesia selama satu tahun dan enam bulannya berada di Bali sore tadi datang tanpa memberi kabar. Surprise? Tentu saja, Masao datang dengan istrinya Maya. Mereka baru saja menikah minggu lalu di Bali dan kini saat-saat bulan madu.
Kami mendapat oleh-oleh sumpit, kain Jepang klasik, permen, dan teh jepang. Kami jadi teringat oleh-olehnya pada kedatangannya tiga tahun lalu.Sebuah lampion berwarna merah dan mainan tradisional dari kayu,lalu kami tunjukkan lampion yang masih terpasang di dekat pembatas ruang keluarga.Masao tampak senang. Sayang mereka tidak mau menginap.
Reuni kecil ini menyenangkan dan bagi saya ini menjadi hiburan yang mengurangi kebosanan pada liburan hari ini. Saya membalas memberi cendera mata sepotong kain batik Yogya untuk maya.Dia sangat senang dan beberapa kali membungkuk mengucapkan terima kasihnya.
Benar seperti kalimat yang saya terima sebagai ucapan hari valentin kemarin lewat SMS,Indahnya dunia hanya sementara,indahnya cinta hanya seketika, indahnya mimpi terkadang tak pasti tetapi indahnya persahabatan sangat berarti.

Sabtu, 12 Februari 2011

Sepotong Coklat lima Februari

Sepotong coklat tergeletak di kamar mengingatkan saya pada Tragedi Buah Apel yang dinyanyikan Anita Sarawak.
Keduanya menjadi kurban manusia yang menganggap keduanya bisa menjadi makanan istimewa jika dimakan bersama.
Tetapi apa yang terjadi dengan sepotong coklat ini?.Dia menjadi simbol tragedi lima Februari.

Di dalam sepotong cokat ini terdapat rasa pahit sehingga saya menjadi tidak berselera lagi menyantapnya.

lima belas jam, tujuh menit dan lima menit lalu

Di daftar bacaan tiga fotoblog Concolo hari ini muncul.Paling gres tertulis tujuh dan lima menit lalu yaitu potres gadis membaca sambil berjalan dan roses.Baru saja saya menulis komentar untuk blog lima belas jam lalu ketika muncul dua foto terakhirnya. Foto pertama yang paling menarik menurut saya,tanpa judul namun gambar itu sudah bicara tentang bagusnya cahaya matahari menjelang petang.Kuning jingga dibalik awan abu-abu di pantai yang tenang.

Sebenarnya di manapun keindahan matahari saat sunset hampir sama. Walaupun begitu daya tariknya tidak juga hilang untuk dinikmati.Saya senang dengan foto ini.
" where's this photo was taken?" saya tahu dia akan menjawab pertanyaan saya ini.Satu waktu saya juga ingin memposkan foto-foto sunset dan me-link-kan ke blognya.

Kamis, 10 Februari 2011

Sesuatu yang Dibangun oleh Mimpi

Berulangkali saya mempelajari semua yang terjadi dalam kehidupan saya. Apa sebenarnya yang salah pada diri saya? Kebodohan saya, kekonyolan saya ataukah memang suratan saya. Setiap kali saya merenung yang terbayang adalah bahwa kehidupan saya ini mirip sesuatu yang hanya dibangun oleh mimpi,semu dan rapuh. Dengan cepat semua impian itu menguap dan mengecilkan hidup saya lagi.
Tetapi... jika dipikir-pikir ada baiknya jika mimpi itu segera menguap agar kesadaran saya cepat kembali untuk membangun kehidupan yang kuat.

Saya tidak percaya kalau ada yang mengatakan bahwa kenyataan itu berawal dari impian.Tetapi sebaliknya, jangan bermimpi saat mata hati masih bisa melihat karena mimpi itu seringkali menyesatkan.