Rabu, 16 Maret 2016

Kita Telah Bersua






                               
                               Jika mentari senja masih ada di sana cahayanya tidak akan seindah kala itu
                               Jika jalanan masih hiruk pikuk, potretnya tak sejelas kala itu
                               Di antara semburat warna jingga dan silau lembut keemasan yang mengakhiri senja itu
                               Aku pulang dengan tangan membentang oleh bahagia
                               berteriak pada langit tentang berita kita
                               Kita telah bersua


                             

Menjadi Orang Baik itu Lebih Penting

Malam ini tiba-tiba hujan turun cukup deras padahal satu jam sebelumnya bintang di langit masih berkilau di atara awan tipis. Ingin saya menghabiskan malam ini dengan mengenang sesuatu yang pernah terjadi. Yang saya ingat adalah tanggal dan bulan yang sama. Esok.
Acara Old Song di radio sudah menemani sejak awal saya bersiap tidur Lagunya sih itu-itu saja, paling lawas ya lagu Andy William,Love Story lalu Natking Cole,Engelbert Humperdyk lalu Air Suplay, Dan saat ini lagu My Broken Souvenir Yah selanjutnya tentu lagu-lagu yang kemarin. Walaupun begitu saya tak pernah bosan dan tetap menikmati.Dan terakhir adalah Deep Purple, Soldier Fortune.

Harusnya malam ini saya merasa sesuatu yang istimewa dan beda Tetapi kenangan lagu-lagu lama ini lebih istimewa. Saya masih single waktu itu, ha ha ha.

Aha penyiar radio memberi catatan untuk renungan malam ini sebelum menutup acara, begini...Memang baik menjadi orang penting, tetapi yang lebih penting menjadi orang baik.

Sobat malam, saya mengantuk sekarang, syukurlah. Saya ingin memejamkan mata sebelum lagu-lagu penutup berakhir, selamat malam semuanya, selamat tidur jiwa tercinta.

Senin, 14 Maret 2016

Semoga Hari Selalu Indah


Setiap kali kubuka jendela menjelang terbit matahari,
Selalu ada perasaan yang sama yang tidak bisa kuungkapkan

Terkadang membuatku tersenyum
Menatap warna terang di balik bayangan pohon di lembah.
menghirup udara segar
dan mendengarkan suara burung gereja

Kutahu segalanya sudah terlewati
seperti malam yang baru saja berlalu
warna kehidupan juga berganti
Aku tak mau kesedihan  menguasai waktu
sementara ada harapan di setiap hari yang berlalu

semoga hari selalu indah buatku juga buatmu








Mungkinkah Dia Firdaus

Waktu itu sehabis joging saya duduk di bangku taman di pinggir bundaran kolam taman kota. Seorang perempuan baya duduk di bundaran membelakangi taman. Rambutnya memutih dijepit tagak tinggi dibelakang. Bajunys sedikit kusut dan kumal dan kelihatan out of date. NBegitu jua tas tangan yang dibawanya. Saya tafdi tidak memperhatikannya saat berpapasan di lingkaran trekking. Ia memasuki taman dan saya sedang jalan.
Kini saya tettarik untuk memperhatikan dengan seksama karena sejak ia menoleh da tanpa sengaja kami saling memandang saya jadi terinngat wajah serupa tetapi sangat samar di mana dan siapa  siapa yang saya ingat. Saya lihat lagi berharap ia menoleh sekali lagi. Tetapi tidak, ia asyik mengayun-ayunkan kaki dan sesekalimemandangi sandal gabus warna pink yang dipakainya. Tak lama kemudia ia meraih tasnya dan saya lihat lagi raut wajahnya, saya ingat sekarang, ia Firdaus atau Latifah sepupunya. Dus anak kecil 46 tahunlalu yang nakal dan suka menjahili saya jika saya melewati rumahnya saat saya berangkat dan pulang sekolah. Saya tidak mengenal mereka dan rumahnya juga jauh dati rumah saya. Tetapi mereka tahu nama saya dan mengolok-oloknya hampir setiap hari. Bahkah pada suatu hari Firdaus berani memukul tangan saya. Saya selalu bersrpeda berdampingan dengan seorang teman dan saat itu posisi saya di sebelah pinggir. Saya kesal juga tetapi tidak berani melawan karena tidak kenal mereka dan mereka adalah keturunan arab yang keluarganya cukup kaya dan terpandang pada masa itu.

Ah benar, perempuan ini salah satu dari mereka, kemungkinan besar Firdaus.Ingin rasanya saya menyapa, mendekati dan mrmberi uang. Kelihatannya ia memerlukan uang untuk membeli pakaian.
Saya berpikir bagaimana memulai dan ketika seseorang datang menghampiri saya dan kami berbincang sebentar, perempuan itu pergi dan saya hanya bisa melihat punggungnya. Dengan langkahnya yang ragu meninggalkan taman.

Saya tidak tahu  kisah kehidupannya setelah saya tamat sekolah menengah karena saya tidak melewati rumahnya lagi.
46 tahun telah terlewati banyak cerita terjadi, saya sedih dan sangat berempati melihatnya.Siapakah yang menjadi teman baginya di usia senjanya. Sepertinys dia sendiri mengisi hari-harinya.
Tuhan berikan dia teman hidup yang bisa membuat hidupnya lebih hangat.


Sabtu, 12 Maret 2016

Kesan Pertama

Selamat pagi dati Tamansari.
Seminggu yang lalu saat pertama kali aku mendengarkan suara seorang teman facebook yang berada di kota Mina Nigeria. Saya sangat gembira menerima panggilan telepon di messenger itu. Suaranya bagus dan sangat sopan dengan tutur bahasa yang rapi terstruktur. Saya malu dengan bahasa saya tetapi semangat untuk bercakap-cakap dengannya membuat saya berani.
 
Saya masih terkesan oleh percakapan pertama. Selanjutnya seperti biasa kami bercakap-cakap lewat messenger. Sehari yang  lalu ia menelepon lagi saat saya dalam perjalanan pulang ke Bali. Saya suara berisik kendaraan di jalan tol yang sangat padat membuat kami membatslkan percakapan. Dia meminta foto kota dan rumah kelahiran serta pengalaman saya dalam perjalanan kali ini. Saya kirimkan dua gambar saat saya bersama adik-adik dan keponakan menikmati  pemandangan di pantai Boom, Tuban jawa Timur.

Setiap kali berbkicara tentang teman prianya, ia selalu  minta saya untuk mendoakannya agar mendapatkan pria yang baik untuk menjadi suaminya.
Ada saja. Selalu ada yang menyenangkan setiap hari.

Sobat di luar burung-burung gereja sudah berceracap, seperti yang ingin saya lakukan saya akan   mremulai  dengan kanvas baru hari ini. Doakan saya tidak menelantarkannya sebelum finish. Saya akan menggambar bunga...

Rabu, 09 Maret 2016

Mengintai Gerhana Matahari


Hari ini 9 Maret 2016
Hari dengan sebuah catatan sejarah dalam antariksa karena terjadi gerhana matahari total di beberapa wilayah dekat katulistiwa.

Saya hanya bisa menyaksikan peristiwa ini di kota pantai Tuban Jawa Timur. Di ujung pelabuhan Zaman Belanda Boom. Orang Tuban menyebutnya Ngebum. Sebuah tanjung buatan yang menjorok ke laut kurang lebih sepanjang satu kilometer.
pemandangan saat sunrise sangat menawan. Sejak kemunculan bayangan berwarna jingga di balik awan tipis di dekat horison sampai berbentuk bola besar merah bara di atas garis laut yang tenang.

Pukul 06.00 warna keemasan mulai membias di permukaan air laut. Pagi yang sunyi seperti halnya perahu-perahuanelayang tak bertuan  berbaris tak bergerak di air dangkal.
Tempat ini menjadi tempat wisata dan tempat olah raga jalan santai masyarakat Tuban.
Hari ini loket tiket masuk dibuka sebelum jam enam pagi karena ada acara menonton Gerhana Matahari.
Pukul 06.17 kami mulai mengintai matahari dengan alat  keping Compact Disk pada bagian  keliling lubang transparannya. Wow..matahari tampak seperti bulatan yang tergigit bagian atasnya. Saya jadi teringat gambar logo komputer merk Apel. Selanjutnya menit ke menit kami mengikutinya sambil mengobrol dan menikmati panorama pagi yang indah.
Beberapa pemancing asyik di ujung tanjung. Tampaknya ini pagi yang baik untuk mereka.  Ada tiga ikan besar yang mereka dapatkan. Mula-mula pemancing srpelah kanan kemudian pemancing sebelahnya lalu sebelah kirinya lahi. Ikan itu bentunya srperti ikan gabus, tetapi bukan, merrka ikan sembilang namanya. Mereka menggelepar -gelepar sebelum akhirnta tidak berdaya di sisi pemancingnya.. sementara pemancing yang lainnya hanya mendapatkan ikan-ikan kecil saja.

Kami bergeembira sambil menawari pengunjung lainnya untuk menggunakan alat bantu kami.. Saya membawa dua keping CD. Saya melihat tidak jauh dari kami seorang laki-laki tua sibuk mengintai dengan krpalan tangannya. Saya menawarkan CD untuknya dan dengan senang hati menggunakannya.
Karena kami membawa CD lebih maka ketika ada rombongan anak muda meminjam kami berikan satu untuk mereka gunakan secara bergantian.
Selanjutnya ramailah kami karena saling memberi tahu seberapa sudah bagian matahari yang tertutup hingga batas akhir yaitu 86..%.
Dan pola cahaya pun perlahan pula berubah. Perlahan lagi bagian cahaya yang berbentuk sabit pun berangsur bertambah besar hingga akhirnya penuh
Pukul 08.30 kami meninggalkan tanjung.

Burung laut beterbangan di sela-sela pohon cemara melintas-lintas tidak tentu tujuan , sepertinya mereka baru terbang pemanasan dalam ketedupan cahaya. Air laut mulai berombak lembut. Tetapi perahu-perahu nelayan yang berbaris di sisi tanjung kini kandas.
Dan seorang nelayan yang tadi mondar-mandir di air dangkal sudah tidak tampak lagi.

Begitulah cerita hari ini.

Selasa, 01 Maret 2016

Beberapa acara jalan-jalan   sudah saya lewati tanpa catatan. Gairah menulis tidak cukup menggerakkan tangan untuk menulis. Laptop kesayangan sudah tamat beserta hardisk dan mothertboardnya juga. Cukup lengkap kesulitan saya kali ini semua datang satu demii satu menahan keinginan saya.

Tetapi masih ada yang menggembirakan, teman facebook  Nigerian sore tadi menelepon setelah mengirim pesan messenger.
Sebuah kejutan setelah lebih dari sebulan kami tidak  chatting karena fb tidak saya aktifkan

Dia adalah teman yang paling setia selama ini, banyak hal yang kami bicarakan jika kami sama-sama mood untuk ngobrol. Tentang cuaca, tentang musim, tentang keluarga, perjalanan dsb.
pembicaraan biasa namun terkadang juga bisa menjadi bahan lucu-lucuan..kalo sudah begini semua stiker lucu akan dikerahkan.
Saya menyenangi hal yang lucu dan menggembirakan walau terkadang juga harus mendengarkan cerita sedihnya seputar teman prianya.
Akhir tahun lalu ia menhgabarkan bahwa ia sudah menemukan teman yang lebih baik dari   mantannya. Sejak itu kami belum bicara lagi sampa sore tadi..