Rabu, 25 Maret 2015

Mengunjungi Gunung Lemongan Lumajang

Gunung Lemongan ternyata bukan gunung-gunungan seperti yang saya duga. Under estimate terhadap gunung yang terletak di kecamatan Klakah kabupaten Lumajang ini mempermalukan diri saya sendiri. Walaupun tingginya cuma 1600-an mdpl, medannya lumayan berat di beberapa tempat.


G Semeru di Kejauhan

Namun secara umum kawasan gunung Lemongan memiliki panorama yang cantik dan teduh di kaki gunung. Dari kejauhan kelihatan ada dua danau yaitu Ranu Klakah dan Ranu Pakis. Di tepi Ranu Klakah itulah kami menginap. Sebuah hotel dengan empat kamar bangunan zaman Belanda, milik pemerintah daerah kabupaten Lumajang.


Lembut dan Cantik di Kejauhan

Sementara treking dari lereng gunung sampai perut dan kepala gunung berupa tanah batuan dan pasir berwarnna hitam legam.

Matahari merekah ketika kami sampai di pos bayangan, saya menyebutnya demikian karena tempat ini menyerupai tempat istirahat tanpa rambu. Area datar dipenuhi batuan runcing yang seperti tumbuh menyebar tidak teratur. 



Bertemu sekelompok pendaki di pos Watu Gede
Mulai Berpasir



                                                       Makin Sulit di kemiringan 70-an Derajat

Istirahat di kemiringan

Merenungi tebing 90 derajat yang baru Terlalui  




Seandainya Saya Terjatuh?

Rabu, 18 Maret 2015

Pemanasan Pendakian

Persiapan pendakian  pemanasan sudah hampir rampung. Tinggal packing dan menyiapkan perbekalan.
Besok selepas kerja kami berangkat meninggalkan Bali menuju Lumajang dengan bus umum. Seperti biasa setiap kaliakan mendaki saya sulit tidur karena membayangkan perjalanannya srperti apa. Gunung yang akan kami tuju tidak terkenal, jadi bisa saja tidak akan banyak orang ysng kami temui. Ada sedikit rasa takut juga mengingat pendakian nanti akan dimulai tengah malam untuk summit attack. Belum lagi bisa membayangkan siapa dan bagaimana porter saya nanti.
Tetapi sudahlah semua tantangan itu berisiko. Saya berharap semuanya akan baik-baik saja.
Ah jadi tidak sabar, terus membayangkan terutama membayangkan saat menyaksikan matahari terbit dsri puncak gunung. Saya jadi bersemangat, saya harus bisa.

Senin, 16 Maret 2015

TANGGAL KRBERUNTUNGAN

Selamat pagi,
Hujan deras semalam meninggalkan dingin dan kemalasan untuk membuka selimut. Seandainya ini hari libur...alangkah nikmatnya meringkuk satu jam lagi di balik selimut.

05.30 alarm membangunkan tidut  saya, bersama itu siaran radio dimulai, dengan sebuah lagu lagu merdu. Dan sesaat kemudian saya sadar  bahwa hari ini tanggal 17 Maret.

Says harus mencatat tanggal ini setiap kali datang. Karena tanggal ini merupakan salah satu tanggal keberuntungan saya.

Minggu, 15 Maret 2015

Malam ini

Malam ini pernah begitu penting di antara ribuan malam yang sedang berjalan. Malam ini pernah aku menanti waktu untuk segera berganti, sehingga tiba saatnya matahari esok berwarna jingga di langit barat.

Cahaya redup menjadi saksi perubahan warna pada pergantian waktu.
Menjadi saksi perubahan harapan dan kenyataan. Menjadi saksi musnahnya bertahum impian dalam kehampaan.

Malam ini pernah begitu penting di antara ribuan kata yang berhamburan.
Karena esok kan terjadi apa yang indah dalam bayangan.

Namun bayangan hanyalah hal yang semu,
Segalanya pupus dalam perubahan tanpa kompromi. Seperti gambar di pasir tersapu ombak.
 Malam ini hanyalah saksi  perubahan pernah terjadi  pada esok hari
ketika seribu mimpi terbuang tanpa arti.

Malam ini.....

Sabtu, 14 Maret 2015

Besame, I'll Lose You Some Time

Hari ini saya menggandrungi lagi irama lagu yang saya sukai, Besame Mucho. Saya bernyanyi dengan kawan dalam irama bosanova dalam organ tunggal di lab fisika. Kami semua bersemangat dalam bekerja, mereka meminta kami menyanyi dan menyanyi sampai akhirnya semua pekerjaan penyelenggaraan pemantapan ujian selesai.
Saya kombinasikan lagu spanyol itu dengan lirik dalam bahasa Inggris dan juga bahasa Indonesia. Ha ha karena saya hanya tahu liriknya sepotong-sepotong. Tetapi yang jelas bisa membuat seorang kawan yang tubuhnya seksi bergoyang salsa dengan percaya diri. Saya ingin mengikuti tetapi yah tahu dirilah.

Kesimpulannya hari ini kami senang, melepas kejenuhan bekerja di kelas. Atau mendengar pengumuman-pengumuman serta komando-komando ala militer yang menyesakkan. Kami bebas berekspresi dan kami berkomitmen untuk memberi suatu contoh kepada anak-anak bagaimana cara menghibur diri dengan bagus.

Kami masih berharap untuk mengulangi kegiatan ini pada dua kali ujian lagi yaitu ujian sekolah dan ujian nasional akhir bulan Maret dan pertengahan April nanti.
Sekaligus akan memberi kenang-kenangan kepada mereka semua serta kawan semua terutama kawan sekerja di panitia penyelenggara ujian tahun ini.
Nah kawan, dengar ya saya mulai bersenandung ...

Besame, besame mucho
Como si fuera esta noche
la ultima vez
    
Besame, besame mucho
Que tengo miede aperderte
perderte despues

                       Kiss me, kiss me much more time
As if this beautiful night is
                       te very last time
kiss me, kiss me much more time
                       becouse i fear i will lose you
i'll lose you some time
  
hm hm hm hm .......

Jumat, 13 Maret 2015

Sempurna tak akan pernah Selesai

Ujian pemantapan hari kedua berjalan lancar, hanya cuaca yang tidak begitu baik menyebabkan beberapa murid terlambat. Ini pelajaran bagi mereka agar lebih siap saat menempuh ujian sekolah dan Ujian Nasional mereka tidak mendapat tambahan waktu ujian.
Ketika tugas mempersiapkan naskah ujian jam berikutnya sudah  beres kami menunggu pergantian jam dengan bernyanyi diiringi petikan gitar seorang teman di ruang panitia.
Tentu saja tidak mengganggu kelas karena ruang panitia terpisah agak jahu dari bangunan kelas.
Saat-saat yang menyenangkan. Dan saat istirahat berikutnya kami berdiskusi tentang  berbagai tema, termasuk tentang situasi yang berkembang terutama tentang politik.
Juga tentang politik luar negeri dan ISIS.
Kesempatan begini jarang terjadi pada hari-hari  biasa. Karena kami masing-masing sibuk dengan murid atau koreksi ulangan.

Tak lama lagi dunia begini akan saya tinggalkan. Saya sudah siap karena saya bisa meninggalkannya. Kewajiban saya sudah selesai sebagian dan selanjutnya menjalani kewajiban  yang lain di tempat lainnya. Bersyukurlah saya dengan segala yang sudah saya
dapatkan dan yang sudah saya jalani.
Saya tahu masih banyak jalan yang bisa saya lewati untuk menyelesaikan tugas saya dalam hidup. Melengkapi apa yang kurang dan menyempurnakan yang sudah ada. Walaupun penyempurnaan itu sendiri tak akan pernah selesai.

Selasa, 10 Maret 2015

Salam dari Desa, Konyol !!!

Selamat malam dari Tabanan.
Hujan rintik memberi irama tersendiri malam ini, sebentar lagi hari berganti. Hanya satu pilihan acara radio yang gelombang suaranya bagus, RRI, karenanya sejak tadi yang menemani hanya acara budaya saja.
Dan sekarang salam penutup sudah diucapkan oleh  sang penyiar dalam kalimat-kalimat puitis.

Sampai besok kawan, sampai kita bertemu lagi. Anda memberi dan saya menerima. Anda menemani saya menikmati. Terima kasih kawan atad semua suguhan Anda. Nah musik berirama Lautan Teduh sudah mengakhiri malam ini.


Selamat pagi, detik hari baru mulai.
semoga hari ini lebih bermakna dari hari yang baru terlewati. Semoga saya bertemu dengan teman setia saya.  Yang bisa memberi warna pada hari-hari yang terlewati. Yang bisa membuat saya kesal tetapi juga membuat saya tersenyum oleh kalimat-kalimat konyolnya.
Terkadang saya ikutan konyol dan selanjutnya tertawa sendiri.  
Begitulah adanya, sekecil apapun yang bisa membuat kita tersenyum bisa menjadi besar artinya saat kita butuh untuk tersenyum.
Nanti akan saya ucapkan terima kasih kepada teman itu jika ia memainkan lagi kekonyolannya. Atau akan says balas dengan kata-kata konyol yang lebih konyol.
Ha ha ha biar sama-sama konyol.

Bulan Maret

Bulan Maret sudah hampir sampai di pertengahannya. Tak terasa waktu ini berputar demikian cepatnya sehingga Bulan Maret sudah ada dalam lingkaran saya.

Ada satu cerita, ketika itu senja berwarna kemerahan, dan lalu lintas sangat padat. Namun hiruk pikuk itu tidak mengurangi arti segala yang berlangsung kala itu.
Senja itu indah, dan tak terlupakan. Jalan-jalan menyusuri kesibukan kota dalam suasana yang berbeda.

Kesempatan memang tak terjadi dua kali sama persis. Tetapi harapan selalu ada sampai ajal mendekat. Karena  sesaat yang membuat kita bahagia akan menjadi waktu yang panjang untuk mengenangnya.

Dan kebahagiaan itu sangat sederhana, sangat singkat dan sangat dekat. Kini bulan Maret,
Bulan yang menyemaikan kembali benih kebahagiaan.
Selamat petang,
Mari segera betistirahat menikmati rizki yang sudah kita dapatkan dengan cara yang benar. Semoga Tuhan akan terus menambahnya sehingga kita memenuhi keinginan baik  serta memenuhi kewajiban kita dengan baik.

Kawan, sebenarnya yang bisa kita nikmati adalah apa yang kita butuhkan. Kelebihan dari apa yang kita butuhkan sangat baik kita miliki namun tak bisa kita nikmati. Hanya orang yang membutuhkan yang bisa menikmati kelebihan rizki kita. Mungkin anak, saudara, kerabat atau bahkan orang lain yang sangat membutuhkan.


Jumat, 06 Maret 2015

Sekedar Obrolan

Selamat pagi,
Selamat menikmati pagi yang damai pada akhir pekan. Semalam sudah kita rasai kehangatan di balik selimut. Kehangatan itu ada di balik kedinginan. Dan usaha yang membuat kita bisa menemukan kehangatan.

Kawan, daun-daun basah tak bergerak. Ada seekor kupu-kupu kuning terbang tak menentu. Eit datang lagi seekor berwarna coklat gelap dan hinggap pada kelopak bunga nusa indah. Mereka tak bersatu. Kupu-kupu terbang bersama dalam satu jenis.

Pagi ini dimulai dengan sedikit obrolan di yaho messenger dengan seorang kenalan. Tetapi kali ini mungkin tidak menyenangkan baginya.
Saya katakan tentang satu hal yang harus diperbaiki olehnya. Berharap tidak terjadi keterlambatan untuk memperbaiki kebiasaan yang merugikan.

Obrolan yaho memang biasanya tidak berisihal penting, sekedar saling menyapa. Tetapi isi pembicaraan yang polanya tidak berubah membuat bosan juga. Ini telah memancing kata-kata saya yang mungkin tidak disukai.
Berharap semua akan baik- baik saja, karena saya juga perlu teman untuk mengobol.

Kamis, 05 Maret 2015

Hidup dan Kepastian

Saya rasa ini adalah kopi yang paling enak selama ini, sedikit rasa pahit dan gurih menjadi tendangan manis petang ini. Ini kali, gerimis tipis dan angin bertiup lembut dalam dingin udara aroma dupa yang  menyebar wangi.
Apa yang bisa saya kerjakan sekarang, sudah terlalu banyak yang saya lewati hari ini untuk kerja, belum selesai, belum apa-apa. Tetapi saya cukupkan dulu sampai mood kembali membutuhkannya untuk bekerja lagi.
Saya senang bekerja, tetapi saya tidak bisa tersiksa oleh pekerjaan. Karena itu   saya meminta jatah waktu untuk menikmati pengembaraan pikiran saya.

Sobat, angin bertiup dingin dan gerimis mulai melebat. Cangkir saya kosong, saya kecele menyeruput udara hampa dari dalamnya.
Hampa.
Sepertinya begitu juga terkadang yang kita ingini. Tak ubahnya dengan minum kopi. Mengira kita masih ada satu regukan lagi padahal kita sudah menghabiskannya.

Walau begitu, mengira masih memiliki rasa yang baik, sebenarnya lebih baik daripada merasa sudah tidak memiliki sama sekali.

Sobat, seandainya mesin waktu bisa mengembalikan masa lalu, kan kita susun rencana hidup ke depan yang lebih baik. Menyempurnakan cita-cita  indah masa anak-kanak yang mengatakan " Aku mau jadi orang besar....pilot, dokter, profesor".

Ternyata hidup tidak cukup hanya untuk menjadi 'orang'. Hidup itu memerlukan penyempurnaan menjadi orang. Memerlukan kekuatan dan keberanian menghadapi segala kemungkinan  siapa pun kita. Mereka yang sukses sekalipun tidak tahu kepastian hidupnya di depan.

Ketahanan untuk menghadapi segala yang terjadi dan yang akan terjadi menjadi kepastian yang kita miliki.

Untuk Apa

Jika aku tahu hari ini masih sama dengan hari kemarin
untuk apa aku berlama-lama di sini
menunggumu

segantang asap yang tak pernah tinggal dalam genggaman
selalu mengawang tak tentu arah
Menampilkan serpihan putih dibelakang fatamorgana
lalu menjauh dan menghilang

jadi untuk apa aku menunggu
sementara aku telah habis waktu
Terpapar panas matahari
terpanggang lekang dalam kerontang

jika aku tahu hari ini masih sama dengan hari kemarin
untuk apa aku menunggu

Minggu, 01 Maret 2015

Kebosanan

Kebosanan memang bisa membuat rasa sakit tanpa penyakit. Keinginan seperti sudah tidak ada lagi untuk apapun. Mati rasa mati inisiatif, padahal keadaan seperti ini bisa merugikan diri sendiri. Tetapi bagaimana lagi. Terus membayangkan bisa mendaki gunung melihat pemandangan indah setelah kelelahan. Sambil menikmati kopi hangat.

Rasanya ini perlu segera direalisasikan jika ingin keluar dari kejenuhan. Sebelum terlambat dan menjadi penyakit. Bulan ini ada libur 3 hari, libur pendek berarti gunungnya juga pendek. Begitu juga jarak tempuhnya harus pendek juga.
Ah baru membayangkan saja, sudah merasa senang, apalagi menjadi kenyataan, pasti hilang semua rasa galau dan bosan seperti ini.

Jawa Timur, Kabupaten Banyuwangi dan Lumajang masih punya gunung yang layak dikunjungi, Pegunungan Argopuro, G. Lamongan yang katanya memiliki pemandangan
Tiga danau kawah yang indah dan jarak tempuh 3 jam mendaki. Saya berharap Tuhan memberi kesehatan dan kekuatan sehingga sayabisa mewujutkan keinginan ini.

Emm,kelihatan ya kalau alasan mendaki saya ini egois tidak seperti pendaki yang sesungguhnya yang menyintai alam. Tetapi saya juga cinta alam kok, darat, laut dan udara.   Karena itu saya selalu mencarinya baik saat suka maupun duka.