Sabtu, 30 November 2013

Kebosanan dan keletihan

Keletihan dan kebosanan mulai sering saya rasakan lagi. Malam ini malam Minggu yang biasa saja seperti malam-malam lainnya. Beberapa jam lalu saya dan rombongan baru saja datang dari suatu acara di desa Candikuning dekat objek wisata pegunungan Bedugul. Udaranya sejuk dan dingin jika angin datang.
Panorama dari ketinggian ke arah danau sangat mempesona walaupun sudah beberapa kali saya berada di tempat ini.



Kami makan siang di gazebo sambil menikmati keindahan alam dan nyamannya suasana. Speedboat di kejauhan tampak meluncur berlomba mengitari danau Bratan. Yang di depan pada bagian belakang badan speedboat memuncratkan air ke atas menunjukkan dia sedang beraksi, Dia berlari sangat cepat meninggalkan pesaingnya.

Saya ingin sekali mengirim berita kepada teman tentang indahnya pagi tadi ketika kabut menaungi perbukitan. Cemara yang berbaris lurus seperti menikam sepi di sekeliling Pura Ulun Danu.. Sayang jika tidak ada yang ikut merasakan indahnya suasana pagi.
Tetapi sudahlah, bisa saja pemandangan di tempat lain lebih indah dan lebih menyenangkan.

Jumat, 29 November 2013

Gerimis Mengantar Hari ini





Gerimis mengantarkan hari ini menuju ke kesibukannya. Saya berangkat tergesa-gesa namun kegiatan menyambut hari ulang tahun kota ini membuat rute yang biasa saya lalui berubah dan terjadi kemacetan. Saya terlambat beberapa menit walaupun bel tanda dimulai ulangan masih cukup lama.

Ternyata masih ada beberapa amplop soal belum diambil pengawasnya, yang artinya masih beberapa yang belum datang. Kepala sekolah dan panitia meminta saya mengambil amplop yang ada tanpa menunggu. Pasangan saya sudah berangkat ke  kelas, jadinya saya mengawas untuk kelas lain.
bel tanda mulai berbunyi dan semua soal serta LJK sudah saya bagikan ketika guru pengawas datang, sendiri tanpa pasangannya. Selanjutnya kami mengawas berdua tanpa banyak berbicara, selain ucapan terima kasih guru baru itu karena saya mengambil alih tugasnya dalam waktu yang tepat.

Gerimis tidak juga berhenti dan tiupan angin menambah dingin suasana kelas sampai jam terakhir berbunyi.



Rabu, 27 November 2013

Catatan Kecil Hari ini



Saya bertemu  dengan guru baru, mantan murid saya, saat mengawas di kelas yang sama tadi pagi. Pada waktu istirahat kami ngobrol. Dia menyemangati saya untuk tetap mengajar setelah pensiun. Saya berpikir ini hanya gurauan. Tetapi ia begitu serius dan berjanji mencarikan pekerjaan itu jika saya bersedia, dan meminta saya mengajukan surat lamaran. Saya pesimis mengingat umur saya yang sudah harus beristirahat.Tetapi dia mendesak terus sampai  yakin saya mau dan saya juga beralasan terus sampai saya yakin dia serius.
Akhirnya saya memberi jawaban okelah. Tetapi saya perlu waktu untuk mengatur jadwal dll.

Seperti ada semangat baru lagi setelah percakapan ini, setelah beberapa hari terakhir saya terus berpikir tentang apa kegiatan saya jika saya tidak mengajar lagi. Pekerjaan yang bisa mengalirlan inspirasi dan kenikmatan perasaan saya sehingga saya mendapatkan keseimbangan kesehatan rohani dan jasmani.
Pesimisme yang sering muncul dalam upaya pembelajaran jiwa saya untuk bisa menerima satu situasi yang berbeda nanti sedikit tergeser. Tetapi saya tidak boleh terlalu yakin dengan apa yang belum pasti.
Garis nasib juga yang akan membawa arah perubahan hidup saya akan kemana.

Saya berharap dan memohon kepada Tuhan agar selalu diberi kekuatan sehingga saya bisa terus bekerja sampai keletihan saya yang akan menghentikannya nanti.
Inilah catatan kecil saya hari ini.

Selasa, 26 November 2013

Bukan Sepotong Coklat

Saya harus berbagi tetapi bukan untuk sepotong coklat. Demi kesetiakawanan program yang saya selesaikan berhari-hari akan saya bagi besok.Saya sudah berjanji karena saya tidak bisa berbuat lain.

Ketika saya berhadapan dengan murid, saya tidak  toleran dengan adanya pekerjaan  berupa laporan hasil observasi yang sama persis antara dua orang bahkan lebih. Artinya kalau saya memberi nilai pada mereka, saya buat rata-rata saja tidak peduli siapa sebenarnya yang berhak mendapat nilai tinggi.
Seperti itulah mungkin posisi saya.

Namun saya tidak terlalu berpikir dengan jerih payah, karena keseragaman dalam program lebih penting. Apalagi masalah program mengajar yang segalanya merupakan pendiktean pemikirnya.

Untung saya sudah mendapatkan tanda tangan kepala sekolah tadi pagi dan sudah mengumpulkan di koordinator mata pelajaran Aman rasanya.

Yah saya juga pernah meminta, mungkin juga sebenarnya mereka juga pernah keberatan.





Hanya Waktu yang Bisa Membawa Perubahan

Saya sudah berada pada titik terendah menggunakan rasio untuk menghadapinya. Saya tahu tetapi saya tidak sanggup menghentikan  ini. Rasa kesal dan marah sudah tidak ada gunanya. Terkadang saya ingin memutus jalan tetapi saya masih ingin melewatinya.

Sebenarnya apa yang sedang terjadi. Pada satu saat ada kekhawatiran dan ketakutan yang luar biasa  sepertinya saya akan tergelincir dari satu tempat yang tinggi. Namun pada setiap saat saya masih berharap saya bisa bertahan di sana.
Hanya waktu yang bisa membawa perubahan dan memudarkan segalanya. Saya terlalu perasa barangkali sehingga suatu hal yang dianggap biasa bagi orang lain menjadi luar biasa bagi saya.

Berapa waktu yang saya butuhkan untuk mencapai kondisi dan situasi yang aman, saya tidak tahu. Saya hanya bisa berharap dan berharap seseorang membantu saya memecahkan teka-teki ini. Atau waktu yang akan melakukannya.



Hazelnut dan chesnut oleh-oleh dari Belgia



Senin, 25 November 2013

Metode Mengajar yang Paling Tepat


Museum Bahari Soenda Kelapa
Selamat malam dari kota Tabanan. Hujan sudah membuat badan terasa dingin dan sedikit kaku. Saya  lega sudah menyelesaikan perbaikan Program Mengajar setelah beberapa hari saya suntuk menyusun RPP. Sebenarnya ini menjadi hal yang menjemukan karena kreatifitas guru untuk berinovasi di kelas sangat dikebiri. Bayangkan tatanan materi kurikulum 2013 ini sangat buruk, menurut pendapat saya. Tidak ada pembaruan yang berarti. Hanya pengenalan istilah-istilah dalam teknik mengajar saja yang baru.

Demi tugas saya buat sesuai dengan prosedur. Tetapi saya tahu jikalau metode itu diterapkan sepenuhnya di dalam kelas tidak akan mencapai hasil yang maksimal. Anak sekarang tidak bisa dilepas dengan metode diskusi melulu. Bayangkan, kalau dalam satu hari ada empat pelajaran dan keempatnya disampaikan dengan metode diskusi  seperti yang sudah ditentukan oleh kurikulum 2013, saya yakin ini membosankan. Disamping itu pemborosan waktu dan energi yang tidak berbanding dengan hasil. lebih-lebih diskusinya dimulai dari diskusi kelompok.

Bayangkan pula jika kesemua kelas melakukan kegiatan yang sama bisa seperti apa suasana kelasnya. Dan itu berlaku selama jam pelajaran setiap hari.

Saya jadi ingat pada saat saya ujian sarjana muda. Ada satu pertanyaan dosen penguji yang tidak pernah saya lupakan yaitu tentang metode apa yang paling baik. Saya menjawab dengan yakin, bahwa tidak ada metode terbaik di antara beberapa metode mengajar, yang ada adalah metode yang tepat. Jadi saya akan menggunakan  metode tertentu untuk mencapai tujuan tertentu. Waduh jawaban saya menyenangkan..dan saya menjadi salah satu dari empat lulusan terbaik yang langsung menjadi mahasiswa program doktoral tanpa seleksi.
Sebenarnya jawaban saya terinspirasi oleh salah seorang dosen yang cara mengajarnya menarik karena fleksibel.
Dan selanjutnya saya selalu menerapkan keyakinan saya akan kebenaran bahwa metode apapun akan menjadi baik ketika digunakan secara tepat.
Jadi bukan hanya dengan metode berdiskusi.

Begitulah kesan yang timbul di dalam pikiran saya setelah mencermati struktur dan isi kurikulum 2013 yang tertuang dalam program mengajar saya.
Selamat malam pembaca, terima kasih telah mengikuti tulisan ini.

Hujan mereda, sepertinya ini menjadi hujan yang panjang karena suaranya datar bergemericik saja.

Rabu, 20 November 2013

Kembali ke Jakarta





Rasa Syukur yang tidak terhingga, ketika  suami saya sangat gembira sambil mengepalkan tangan kanannya sambil berucap "YES!" beberapa kali. Saya melihat layar laptopnya. Dan saya juga gembira, saya bisa menduga pengumuman yang dinanti- nanti beberapa hari ini pasti sudah menyenangkannya. Benar!
"Jagoan Kecil saya menang!" ya menang bersaing dengan 38.000 peserta dalam test penerimaan CPNS di LIPI. Alhamdulillah,
Kali ini si bungsu menang lagi bersama 240 peserta lainnya. Kompetisi ini adalah kompetisi tingkat nasional. Karenanya saya bangga, ketiga kalinya bungsu saya belum pernah kalah di tingkat nasional. Dan yang keempat masih menunggu panggilan wawancara, persaingan di LAPAN. Sepertinya tidak perlu was-was menunggu lagi untuk ini, karena tes tertulisnya  ia berada di peringkat satu. Tinggal wawancara.

Berarti bungsu saya akan kembali ke Jakarta lagi, seperti tiga tahun lalu.Dan mengikuti jejak kakaknya.
Kamarnya akan kembali kosong dan tidak tahu kapan ada yang mengisinya nanti.

Tetapi apa mau dikata, saya harus bisa menerima bahwa masa depan mereka adalah harapan saya juga.Keberhasilan mereka nanti juga akan menjadi kebahagiaan saya. Saya bangga anak-anak saya mendapatkan pekerjaan yang lebih bergengsi daripada pekerjaan orang tuanya.

Segala puji bagi Allah Seru Sekalian Alam.Terima kasih Tuhan atas semua yang Engkau berikan kepada kami.


Selasa, 19 November 2013

Senin, 18 November 2013

Apabila Saatnya Tiba



Apabila saatnya tiba, matahari pagi tidak akan menemukan saya di jalanan lagi, dan udara sejuk tak akan bisa mengantar keberangkatan saya ke tempat kerja. satu lembaran ceritanya sudah tertutup. Semua yang pernah bersama dalam hari-hari saya harus berpisah. Dan saya ingin perpisahan itu menjadi awal kehadiran saya di tempat dan situasi baru. Dimana saya akan menikmati perjalanan baru dalam kehidupan saya, dengan kesadaran untuk setia mengikuti garis hidup saya.

Bukankah sering saya sitir kalimat seorang penyair "Hidup hanya menunda kekalahan?"
Begitulah kira-kira. Namun kekalahan itu akan saya hadapi dengan lapang dada. Karena kekalahan itu bukan akhir dari semuanya dan kekalahan yang sama juga dirasakan mereka selain saya.

Kehidupan adalah siklus dan regenerasi dari masa ke masa. Tidak ada perputaran siklus berbalik mundur kecuali anomali yang melawan arus. Sekuat apapun perlawanan demi mempertahankan suatu keadaan hanya akan sia-sia. Dan kesia-siakan itu sama artinya dengan kita menertawakan kebodohan kita sendiri.

Benar, sulit membayangkan bahwa saya harus mematikan mesin kerja ini. Tetapi ini adalah keharusan yang tidak bisa dihindari, Hanya perlu disadari bahwa sampai di sini waktu untuk saya. Dan beristirahatlah dengan manis dan tak perlu menengok lagi jalan di belakang apabila tidak ada langkah kedepan.



Jembatan Cinta Pulau Tidung

Antara Ellamaefcookeita dan Meldacrowlandyn




Panorama Bukit di Bondowoso

Antara Ella dan Melda
Adalah cerita yang terkubur di antara belantara kedukaan . Cerita yang berserakan di antara keping waktu. Cerita yang
tercabik di dalam kesunyian.

Waktu itu,
Ellamaefcookeita menari di tengah fatamorgana, mengerlingkan mata dengan senyum jingga, menyaingi oranye warna mentari senja. Namun sekejap saja Ellamaefcookeita menghilang bersama fatamorgana

Ketika musim berganti,
Ella menjelma, menjadi kuntum mawar di antara tunas musim semi
Matanya bintang kejora di gelap cakrawala. Berkedip-kedip mengisyaratkan panggilan dengan suara ganjil
Mawar itu mekar dan berubah nama...Melda.

Kelak musim akan berganti
Mawar akan gugur dan kelopaknya menghilang 
Melda  tergesa pergi meninggalkan musim semi
Tinggallah sunyi


Kamis, 14 November 2013

Sepi ini Menanti

Saya melihat di seberang, sulung saya online. Saya panggil tetapi tidak ada jawaban. Hari ini hari terakhir dinasnya di Tokyo. Sore tadi jadwal presentasi terakhirnya dan besok pagi sudah kembali ke Indonesia. Saya ingin tahu berita hari ini dari ginza. Sayang, mungkin dia tidak sedang membuka messengernya.

Hujan sore tadi sangat deras seperti mencurahkan semuanya. Seperti membersihkan semua yang ada di bumi. Namun tidak lama hujan itu berhenti sama sekali. Habis tak ada sisa tetes-tetesnya di dedaunan.
Tak ada rasa sejuk yang ditinggalkan, Apa air hujan tidak lagi sejuk ya?

Udara kembali gerah, dan angin juga tidak bertiup. Sepi malam ini. Hanya suara serangga yang mengisi keheningan ini. Sepi ini terus menanti dan menanti.



Hari yang Tidak begitu baik




Waktu seperti memburu hari ini. hari yang saya kira saya bisa rileks sedikit ternyata malah membuat banyak kekacauan kerja hari ini. Sebelum kerja saya mengisi waktu dengan mengetik beberapa nomor soal. ternyata waktu saya lewat sepuluh menit. Jadinya saya begitu tergesa-gesa berangkat. Dan sampai di sekolah sudah ada dua orang murid menunggu untuk meminta ijin pulang karena sakit. Saya agak kecewa juga kenapa teman jaga  sudah meninggalkan meja piket sebelum saya datang. Mana catatan absensi masih kosong dan surat-surat ijin belum dibuka lagi. Sebenarnya tidak masalah seandainya tidak banyak murid yang memerlukan guru piket.

Hari ini memang kurang baik bagi saya. Banyak murid yang ijin untu keperluan upacara, sakit, dan dispensasi. Juga ada seorang wali murid datang menanyakan sepatu anaknya yang disita guru kemarin karena sepatunya tidak standar. Mau saya bawa kemana orang ini, ini urusan Guru Konseling, tetapi juga urusan pembina osis, dan juga urusan wakasek bidang kesiswaan.

Setelah jam istirahat kedua, ada lagi orang tua murid datang untuk menjemput anaknya karena anaknya menelpon sakit. Waduh jauhnya saya harus berjalan lagi, panas dan gerah. Dan saat saya kembali seorang teman melapor orang tua anak tadi marah-marah karena menunggu lama dan sudah pulang membawa anaknya.
yah mau apa, beginilah tugas pelayan. Piket sama dengan pelayan. Memang perlu juga pekerjaan-pekerjaan begini. Yang bisa mengajari kita untuk bisa melayani orang lain. Dan sebagai pelayan yang tidak memuaskan saya harus menerima ini sebagai kesalahan yang harus diperbaiki.

Sampai jam terakhir saya merenung, kenapa teman piket yang satu lagi sudah tiga minggu tidak piket tanpa merasa bersalah ya.

Selasa, 12 November 2013

Ketakutan Baru

Ada yang tidak beres pada tumit saya. Karena itu saya periksa ke dokter dan mengatakan keluhan saya. Ketika saya ditanya tentang aktivitas, dan saya katakan saya mengajar. Lalu dokter menasihati saya untuk tidak bekerja terlalu keras. Selain itu saya harus minum susu karena  tulang saya perlu tambahan kalsium. Lucu, kenapa tidak katakan saja tulang saya mulai keropos.
Saya konsultasikan  apa saya boleh naik gunung dan dokter balik bertanya, untuk apa naik gunung. Sepertinya dokter itu keberatan. Kembali ia menasihati saya dan harus mulai menyukai susu jika mau menghambat kerusakan tulang. Dan saya musti berhati-hati dengan aktivitas saya karena jika terjadi sesuatu tulang saya bisa patah. OHH, sebegitu parahkah?

Saya jadi merasa takut membayangkan hal itu. Padahal rencana bulan depan kalau musim hujan belum tiba kami akan mendaki G Semeru.
Saya minta untuk disembuhkan, lalu dokter merujuk saya ke bagian akupressur. Tulang punggung bagian bawah saya ditekan-tekan titik sarafnya. Memang ada kemajuan setelah itu.

Tetapi saya masih bertanya-tanya, kenapa secepat ini saya harus mengakhiri kegemaran baru saya?

Senin, 11 November 2013

16666.864.8 pada 10.11.2013

Ou, angka yang menarik ini tertangkap saat saya membuka dasbor. 16666 kali penayangan, 864 posting dan delapan pengikut.
Tak terasa, walau tidak seproduktif Byrne atau Anne Artis saya masih eksis memosting tulisan setiap minggu. Tetapi selanjutnya saya tidak tahu lagi, apakah akan mengikuti jejak Consolo Mirarte. Yang pada awalnya hampir setiap hari memposting gambar lalu semakin jarang dan pada tahun ini, tahun keempat  tidak ada posting sama sekali. Begitu juga dengan blog Mistery Theme dan beberapa lagi.

Memang mempertahankan itu berat dibandingkan memulai. Apalagi apabila tulisan yang kita buat tanpa makna. Maksudnya bukan ungkapan suara hati dan perasaan melainkan sekedar catatan. Tanpa kata kati segala pengalaman yang tertulis terasa tawar dan hambar. Bahkan terkadang untuk menulisnya saja rasanya ada keterpaksaan.
Apalagi nanti setelah saya tidak bekerja dan cakrawala saya juga semakin menyempit apa yang bisa saya tulis. Kesepian, kesunyian, kesedihan, kebosanan???? Mungkin saja. Tetapi saya tidak harus mati daya karenanya.
Kesempatan hidup itu singkat, jadi selama nyawa masih ada apapun harus dilakukan demi menghargai hidup itu sendiri.


Hazelnut dari Kebun Peter di Belgium

Saya perlu inspirasi yang tumbuh dari satu rasa memiliki dan dimiliki. Tanpa itu segalanya kurang berarti.

Minggu, 10 November 2013

Ego Manusia adalah Panglima



Hati saya menjadi ciut lagi menghadapi perang dingin ini. Saya sangat takut perang ini akan meletus menjadi konfrontasi yang memalukan. Saya tidak sanggup menjadi penengah karena keduanya sama angkuhnya. Ego memang tidak bisa dilunakkan dengan pengetahuan dan pengalaman. Ketika ego menguasai seseorang siapapun bisa kehilangan kendali dan lupa jati diri.

Keduanya menjadi angkuh karena merasa saling disakiti tanpa bisa menerima bahwa interaksi antar pribadi tidak hanya pada hal-hal yang harus sama, ada hal lain yang tidak akan pernah sama antara satu orang dengan lainnya.
Saya mencoba berkata yang sebenarnya tentang itu, namun ........
Akhirnya saya yang lebih merasa ngilu oleh perlawanan yang aneh. Kata-kata yang tidak masuk akal jika diucapkan orang terpelajar. Jadi seperti mengulang kembali kenangan pahit tentang mereka. Semuanya sakit. Nasi sudah menjadi bubur, Sebenarnya yang diperlukan adalah bagaimana bisa melengkapinya agar menjadi bubur yang bisa dinikmati. Tetapi itu tidak terjadi, yang terjadi adalah luka yang terus dikorek dan memberi sakit lagi pada orang lain.
Terkadang saya ingin menghindar dari mimpi buruk ini, tetapi bagaimana caranya ? Mungkin jika semata wayang

Tuhan, bantulah saya agar bisa mengentaskan semata wayang saya dan malaikat kecilnya sekalipun saya tahu ia pernah menyakiti saya dengan keputusannya 



Koleksi Museum Bahari

Sabtu, 09 November 2013

Salam dari Higashi Ginza

Beberapa menit lalu saya menutup percakapan di Yahoo Messenger dengan sulung saya di Ginza, Tokyo. Ceritanya banyak banget menunjukkan semangat dan kekagumannya dengan kemajuan Jepang. Ternyata Jakarta itu tidak ada artinya dibandingkan dengan Jepang dalam teknologi dan lain-lainnya.
Yang mengesankan bagi saya adalah, ternyata bangsa Jepang sangat cerdik di samping cerdas. Bagaimana tidak, mereka memproduksi kendaraan bermotor yang membanjiri pasaran dunia, tetapi mereka sendiri lebih banyak menggunakan kereta dan bus serta sepeda untuk transportasi ke tempat kerja dan sekolah. Selain itu juga dengan berjalan kaki.

Saya belum ke Jepang karena itu cerita menarik lainnya tidak pantas saya ceritakan di sini. Intinya kabar yang saya terima dari Tokyo malam ini membuat saya senang juga.

Ya apalah yang bisa membuat saya bisa merasa senang saat ini selain berita-berita baik. Setiap saat yang kita dapatkan di televisi hanyalah berita yang terus membuat kita kesal dan kehilangan kegembiraan.
Hari ini sulung saya sudah berada di Tokyo dari lawatannya ke Kyuzu. Dan Kamis nanti presentasi terakhir di Tokyo. Dia bertanya lagi oleh-oleh apa yang saya pesan, saya katakan apa saja yang mudah dibawa. Lalu kami menutup percakapan dengan pesan dan salam dari Higashi Ginza.

Malam ini bungsu saya juga tiba kembali dari interviewnya di Jakarta. Semua berjalan lancar, tinggallah kini kami harus memperkuat doa agar hasilnya nanti menyenangkan. Berharap? Tentu saja, namun berserah pada keputusan takdir juga harus menjadi pertimbangan.


Koleksi Museum Bahari Soenda Kelapa

Kamis, 07 November 2013

Teman Baru di Yahoo


Suhu 27 derajat Celcius malam ini, namun di kamar saya terasa gerah. Tidur siang yang panjang membuat malam ini saya tidak ingin cepat tidur. Di kejauhan terdengar samar-samar suara guruh sesekali mengusik sepinya malam. Masih saya ingat tadi siang di sekolah pada jam-jam ketika anak saya sedang menjalani interview di LIPI jakarta, tak henti-hentinya saya menyertainya dalam doa dan harapan. Saya tidak berani mengusiknya dengan sekedar berkabar atau minta kabar agar dia tidak merasa terbebani dengan harapan saya. Biarlah segalanya terjadi seperti kehendak takdir setelah usaha terus dilakukannya demi yang terbaik untuknya.

Hari ini berlalu tidak menyehatkan, kepala saya terasa sedikit pening oleh panasnya matahari sepulang kerja. Dan sampai saat ini masih belum hilang walaupun sudah sangat cukup beristirahat. Tetapi apalah artinya keluhan ini dibandingkan dengan apa yang terjadi pada banyak orang tentang penyakitnya.

Tadi pagi di Yahoo Messenger ada permintaan pertemanan, saya oke saja karena bagaimanapun juga teman adalah tamu. Dan beberapa jam lalu kami mulai ngobrol. Namanya bagus, Ella. Ellamaefcookeita.Tetapi topik percakapannya sedikit monoton dan tidak membuka cakrawala pengetahuan yang bisa menyegarkan pikiran.
Mungkin juga saya membosankan baginya  karena tidak sependapat dengannya dalam beberapa hal. Memang tidak perlu ada satu pendapat untuk banyak hal bagi siapapun. Dan perbedaan pendapat itu bukan alasan untuk menolak percakapan. Karena percakapan adalah aktivitas pikiran  yang bisa memelihara keseimbangannya.



Keju  Belgia

Saya berjanji pada satu hari saya akan bisa sependapat dengannya.

Senin, 04 November 2013

Terima Kasih untuk New Follower Rizka Ardika



Setelah  tiga hari saya tidak menemukan blog saya sendiri, sore ini saya menemukannya kembali. Syukur tak terhingga karena semalam saya sempat kecewa berat. Mula-mula google tidak bisa menenmukan blog saya dengan alasan seseorang sudah menghapusnya. Dan semalam yahoo dan blogger juga tidak bisa menampilkan blog saya. Saya berpikir, habis sudah riwayat saya.  16.497 kali penayangan dengan mengumpulkan tujuh  pengikut, bukan hal yang mudah bagi saya karena saya tidak masuk ke dalam lingkaran followers. Lebih dari tiga tahun sudah saya mempertahankannya dan memerangi kebosanan menulis. Jadi munculnya blog ini lagi sungguh membuat saya sangat senang. Banyak cerita dan gambar tentang perjalanan terakhir saya kedaluwarsa. Tetapi seperti kata pepatah lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali. Jadi saya akan melanjutkan dan mengedit lagi cerita minggu lalu di Kepulauan seribu.

Saya gembira, ada satu pengikut lagi pada awal bulan November ini, Rizka Ardika. Tidak terduga Rizka bisa berjumpa dengan blog Ini Yang Aku Tulis.
Melalui postingan ini saya juga mengucapkan terima kasih atas partisipasinya.


Coklat Oleh-Oleh dari Belgia

Jumat, 01 November 2013

Hari Kedua di Kepulauan Seribu


P Tidung
Meninggalkan  Pulau Tidung
Kami pulang pada hari berikutnya dengan kapal Kerapu. Kapal ini bermuatan 25 orang penumpang saja. Dari pulau Tidung jumlah penumpang tujuh belas orang dan selebihnya adalah jatah untuk pulau lainnya. Waktu tempuh satu setengah jam saja, jadi lebih cepat satu jam dibandingkan dengan kapal motor Kurnia. Untuk mendapatkan tiket kami harus antre sejak pagi. Ada dua kali penyeberangan dengan kapal ini yaitu pada jam Sembilan pagi dan jam dua sore. Begitu juga dengan penyeberangan kapal motor biasa, Hanya saja jam penyeberangan berbeda. Selain kedua kapal ini masih ada kapal cepat.




P Payung

 
Mampir di P Lancang Besar



 
Muatan dari P Lancang Besar


Rute kapal Kerapu dari Pulau Tidung adalah Pulau Payung, Pulau Lancang Besar dan Pulau Untung Jawa. Dari pulau Lancang Besar ada satu penumpang dan dua petugas Dinas Perhubungan yang naik. Mereka juga membawa muatan tiga karung kecil ikan teri. Muatan itu diletakkan di moncong kapal dengan diikat pada pagar depan kapal. 
Mendekati Jakarta, banyak  sampah mengapung di laut. Sampah-sampah  hanyut  menjauh dari Jakarta dan berlari cepat di kiri kanan kapal berlawanan arah. Beberapa kali tampak burung sedang bertengger di potongan sampah dan berayun-ayun mengikuti arus gelompang. Ada pemandangan lain, yaitu sebuah perahu nelayan yang compang camping sedang melaut. Perahu itu diikuti sekumpulan burung camar yang terbang berkeliling mengitari perahu. 


 
Perahu Nelayan



Pelabuhan Muara Angke
Umumnya perahu-perahu nelayan yang saya lihat di sini adalah perahu yang sangat sederhana yang kurang dicintai pemiliknya. Sangat kontras dengan perahu nelayan di Jawa Timur, khususnya di Pelabuhan ikan Muncar. Perahu dan kapal-kapal nelayan di Muncar sangat pesolek dan memikat dengan tiang-tiang layar yang tinggi dihiasi bendera  warna-warni dan dilengkapi asesoris yang  menarik. Memberi pemandangan keramahan dan rasa percaya diri. Bukan pemandangan kemiskinan dan penderitaan seperti yang terlihat di pelabuhan nelayan Muara Angke.
Jam sebelas siang kapal merapat di pelabuhan umum Muara Angke. Pelabuhan ini sepi, selain itu panas dan kotor di mana-mana padahal rancang bangun dan penataannya  cukup praktis. Di sini juga tampak ada antrean di depan loket dengan cara yang  sama seperti antrean di pulau Tidung, yaitu dengan meletakkan tas berbaris  sesuai nomor urut antrean.

Tarip Penyeberangan Kepulauan Seribu

Begitu sepinya pelabuhan ini membuat segala gerak dan gaya kami saat menunggu jemputan selalu menjadi perhatian, termasuk oleh petugas yang tampak tidak ada kesibukan selain duduk-duduk dan merokok.
Kami meninggalkan pelabuhan Muara Angke jam 11.30, setengah jam setelah merapat dan sampai di Bekasi sekitar jam dua sore. Letih yang sangat tetapi puas dan kami berjanji suatu saat nanti ingin mengulanginya.
Terima kasih Tuhan saya masih bisa menikmati pengalaman ini walaupun dengan kondisi kaki yang tidak sehat.

Begitulah perjalanan kami di Kepulauan Seribu, selanjutnya bertiga kami meninggalkan  Bekasi  menuju kota kelahiran dengan bus.  Sesampainya di kota Rembang bus yang kami tumpangi mogok. Dan kami dioper ke kendaraan minibus dua jam kemudian. Wah tamasyanya jadi bertambah karena kami sempat jalan-jalan membeli makanan di pasar yang tidak jauh dari tempat bus mogok. Adik saya iseng berceloteh, dari Belgium ke Jakarta dengan pesawat, dari Jakarta pulang dengan bus lalu menurun lagi dengan minibus. Saya menyahut, itu karena kita berenang-renang dahulu baru berakit-rakit kemudian. Kami tertawa saja dan tak ada seorangpun penumpang yang mengeluh. 
Besok malam saya harus balik ke Bali lagi dan habislah liburan saya.