Kamis, 31 Maret 2011

Berita dari Miki


Tgl 26 Maret 2011 Miki mengabarkan keadaan Koriyama saat-saat ini bahwa ia masih biasa-biasa saja menggunakan air kran untuk minum dan mandi.Tetapi radiasi nuklir sudah mendekati kota-kota kecil di dekat Koriyama.
Masalah nuklir sekarang sedang diatasi,katanya. apabila tidak berhasil mungkin Fukushima nanti tidak ada manusia, katanya pula.

Sepertinya tidak ada ketakutan mereka saja padahal seluruh dunia sedang memperhatikan mereka yang berkaitan dengan bencana nuklir Fukushima.

Jumat, 25 Maret 2011

Terasa sangat sedih mengingat


Seminggu serasa lama untuk menantikannya karena pikiran saya dipenuhi pertanyaan dan kekecewaan. Apa ini sudah menjadi akhir dari kesempatan yang tidak pernah terwujud itu? Saya menangis dalam hati mengenang semuanya, tersendat dalam dada segala keinginan untuk mengungkapkan apa yang mengganjal perasaan saya selama ini.
Saya tidak bisa berbuat apa-apa karena saya tidak penah mengerti saya harus berbuat apa. Sekali lagi saya harus belajar untuk bersabar dan menerima apapun yang ada di depan saya. Saya tidak mau larut dalam kekecewaan dan penyesalan karena saya telah melaluinya dan saya harus bisa menerimanya semuanya sebagai pengalaman yang menyenangkan dan menyedihkan.

Ketakutan ini menyiksa hati dan terasa ada di depan saya. Menghantui setiap saat di manapun saya berada. Saya

Kamis, 24 Maret 2011

Terusik

Suatu pagi, saat bangun tidur suami saya bilang Amerika cs menyerang Libya. Saya terkejut lalu bergumam, memaki Amerika. Kenapa saya jadi sekesal ini ya. Dan sejak itu saya terus mengikuti perkembangan intervensi barat ke Libya. Saya tidak bisa mengendalikan keinginan saya mendiskusikan itu. Suami saya cuma bisa bilang iya..iya dan tidak saja. Teman kerja ga ada yang mengikuti berita itu.Saya lari ke komentar atas berita Timur Tengah di internet dan berdiskusi di sana.Beberapa jam kemudian saya mendapat empat balasan untuk komentar saya. Tiga bernada sama mengimbangi opini saya dan satu berlawanan. Artinya mendukung serangan Amerika, Perancis dan Inggris.
Saya senang bisa melampiaskan kemarahan saya atas penyerbuan Barat ke Libya dan saya menganggap Moammar khadafi adalah pahlawan yang membela dunia Arab dan Islam yang tercabik.

Selasa, 22 Maret 2011

Masih ada rasa senang di tempat kerja

Saya belum kehilangan semuanya, Tadi pagi kami masih bisa bercanda ria di sela-sela pekerjaan. Walaupun rasa badan ga terlalu baik saya juga masih bisa iku rombongan ke upacara pernikahan anak seorang teman.

Saya terus mendampingi salah seorang teman baik sejak awal kami bekerja di Tabanan.
Bapak ini beberapa bulan lagi pensiun.Dia belum sembuh benar dari sakitnya, sakit karena tekanan mental yang berat. Kehilangan anak perempuannya yang membakar diri karena frustasi dengan tingkahlaku suaminya.Tidak berapa lama kemudian anak lakinya ditinggal pergi mempelainya ketika upacara pernikahan belum selesai.

Biarlah persoalan manusia menjadi bagian dari warna kehidupan ini. Siapa yang bermain di dalamnya hanyalah pemeran saja.Pada saatnya kita juga akan bisa meninggalkan satu peran menuju peran yang lainnya.Dan akan terasa manisnya gula apabila kita pernah merasakan pahitnya racun.

Dan hari ini kekesalan saat chating semalam dan keributan kecil pagi tadi dengan suami segera terlupakan.

Senin, 21 Maret 2011

Ternyata setiap karya adalah rasa


Ternyata setiap karya manusia akan menimbulkan pengaruh pada perasaan. Ketika pertama saya mengalihkan isue tentang kondisi hati saya yang terluka ke pelabuhan sementara untuk mengistirahatkannya di sana, ternyata kenyamanan berada di sana terlalu lama menimbulkan masalah baru yang berpotensi menumbuhkan luka juga.
Harapan dan ketakutan kehilangan rasa nyaman itu seringkali membuat tekanan terpendam dalam dada. Perasaan saya lebih sensitif dan upaya untuk mengkamuflasekan rasa terluka juga menjadi lebih intens dan hati-hati.
Saya merasa perlu ekstra hati-hati memperlakukan jiwa saya sendiri untuk tidak merasa terluka. Hal yang bagi orang lain itu menjadi hal yang tidak menyenangkan, bagi saya tidak lagi begitu. Sekali lagi saya harus belajar dan belajar menerima keadaan apapun untuk tetap berada dalam rasa nyaman di pelabuhan sementara saya.
Hanya saya sendiri yang bisa. Tidak ada seorang pun di dunia ini yang bisa memahami pikiran dan perasaan saya.Karena itu perjuangan melawan rasa tidak nyamantidak akan pernah berhenti. Sepertinya sampai kita tidak bernafas lagi.

Minggu, 20 Maret 2011

Sejak Anda Berkata

Sejak Anda berkata bahwa saya senang bisa nonton bersama di rumah sambil..., saya menjadi sedih lagi. Begitu banyaknya orang mengatakan hal itu seolah kami bisa bahagia menikmati hari-hari kebersamaan di rumah.
Teman kecil, sesungguhnya saya berharap bisa begitu namun itu harapan yang terlambat. Saya sudah terluka cukup lama sehingga perasaan saya menjadi tumpul untuk bisa merasakan senang berada di dekat orang yang menjadi teman hidup saya
Dan tahukah bahwa hari-hari yang terus berjalan ini masih juga tidak steril dari
apa yang namanya sakit? Namun saya tidak begitu mengambil hati lagi terhadap semua yang melukai. Saya sudah punya obat penawarnya yaitu menganggap tidak terjadi apa-apa tidak mendengar apa-apa dan tidak punya kaitan apa-apa.
Resep inilah yang bisa membuat saya lebih nyaman walaupun berada dalam situasi seperti apapun.
Tetapi sekarang semuanya muncul lagi, setiap saya merenungi kata-kata Anda saya menangis. Saya merasa kehilangan sebagian besar kehidupan saya. Dan mustahil saya bisa mendapatkannya kembali tanpa ada inkarnasi. Saya memang ikhlas tetapi saya telah terperangkap dalam suatu kesalahan besar yang pernah saya lakukan yaitu kenapa dulu saya bertahan.

Jumat, 18 Maret 2011

Foto kiriman Masao Hayashi

Malam ini ketika saya buka email, Masao mengirim tiga foto kami saat dia datang awal Februari lalu. Foto diambil di teras rumah kami. Di dalam foto ini tampak dari sebelah kiri Suami, saya, Maya istri Masao, Masao dan Rian anak kami.
Suatu hari nanti saya juga akan mengirim foto kami bersamanya pada kedatangannya empat tahum lalu ketika Miki masih tinggal bersama kami.

Kamis, 17 Maret 2011

Sore ini

Sore ini saya bisa istirahat cukup di rumah karena semua murid masuk pagi untuk persiapan Upacara piodalan dan Ujian sekolah minggu depan.
Nikmatnya tidur sore ini dan membuat badan terasa segar dan nyaman. Apalagi setelah berendam dan minum teh hangat.OOh kenapa selama ini saya tidak menikmatinya setiap hari ya.
Dan lebih nyaman lagi ketika telihat panggilan tak terjawab di handphone saya, artinya ada yang mengingat saya malam ini, teman kecil saya. Tetapi saya belum menjawabnya....

Rabu, 16 Maret 2011

Kabar dari Masao di tokyo

Hari ini Masao mengabarkan keadaannya,

Ibu halo . Saya, Maya dan Miki baik-baik saja.

Tapi di dekat tempat Miki ada Nuclear Power Station, itu rusak dan bom
itu bahaya sekali. Di osaka masih aman
tapi di sampin (maksudnya samping) tokyo masih ada gumpabumi(mksd. gempa bumi)yang bisar(mksd.besar) terus..

Dan Miki juga mengabarkan,

Saya ada di kota koriyama fukushima'
Rumah saya tidak begitu jauh dari nuklir dichi kira2...50 km jauh.
Tapi saya ada kerja nanti sore;
Orang melahirkan tetap adakan !
Tidak bisa melarikan diri....



Kabar ini membuat saya senang dan kangen pada keramahan mereka.Tinggal kabar Keiko, Saori, Aki dan Yoko yang saya tunggu.

Ultah si bungsu

Jam setengah enam pagi ketika saya masak di dapur suami saya melirik saya dan bungsu saya sambil tersenyum menyebut nama. OH, saya mengert bahwa maksudnya ini tanggal 16 Maret, ulang tahun si bungsu. Saya pun tersenyum juga lalu memegang pundaknya sambil mengucapkan selamat ulang tahun. Anak saya malu tersipu-sipu.
Pagi ini kami serba tergesa-gesa, sebelum berangkat kerja saya menyiapkan sarapan dan saya letakkan sepotong coklat di sebelah piring makan anak saya.
Saya berpamitan lalu berangkat.
Selintas saja kami berkumpul saat bangun tidur pada pagi hari dan sebelum tidur pada malam hari. Kami semua bekerja sampai sore bahkan petang hari.Namun irama ini membuat kehidupan kami teratur dan menyenangkan.
Malam ini kami bertiga bertemu lagi di meja makan. Nikmatnya menu kali ini ayam bakar, pecel lele dan terong goreng serta lalapan. Saya juga sedang membakar ubi madu untuk teman minum kopi.

Selasa, 15 Maret 2011

Miki menjawab email saya

Akhirnya Miki mengabarkan bahwa ia dan keluarganya tidak apa-apa. Saya lega karena bayangan kesulitan yang mungkin saja terjadi atas keluarga Ohashi Miki sudah hilang.
Bukankah ledakan reaktor nuklir akibat gempa dan tsunami itu di kota tempat tinggal Miki, Koriyama di kota provinsi Fukushima ?
Apapun pertanyaan dan keraguan saya pada intinya cuma mau tahu yang sebenarnya tentang. Miki. Ia berjanji akan mengabarkan lagi keadaan selanjutnya pada emai mendatang.
Oooohh...ngantuknya.

Senin, 14 Maret 2011

apa yang harus saya kerjakan

Apa ya yang harus saya kerjakan setelah di rumah? saya bosan diam di depan televisi tanpa kegiatan. Sebenarnya saya capek sehari bekerja di sekolah, saya juga ngantuk tetapi saya tidak meu kehilangan moment dalam satu hari saja. Saya harus memaksa diri mencari berita di internet.
Pertama saya buka salah satu alamat saya di yahoo. Kelihatan adik saya sedang Online namun saya lagi tidak ingin ngobrol lalu saya pergi ke dasbor blog, saya temukan tiga postingan delapan belas jam lalu dari consolo dua buah foto dan Anne menulis kata-kata lagi,namun saya malas membacanya.

Saya buka Ymail dan saya melihat ada yang online, saya gak enak melihatnya karena ia bukan teman yang enak lagi diajak ngobrol, dia angkuh. Beberapa kali saya menyapa duluan, terakhir kali dia tidak merespon. Saya pindah lagi ke blog dan menulis postingan ini sekedar menulis dan mengisi waktu sehari ini. Selanjunya saya akan segera tidur karena saya sudah mulai mengantuk. Selamat malam semua.

Minggu, 13 Maret 2011

Kabar dari Mazawa

Akhirnya saya mendapat kabar dari Mazawa,expat JICA tahun 2006,di jakarta bahwa Miki dan keluarganya di Fukushima dalam keadaan baik. Sekarang mereka sedang mengungsi di Kawasaki, kota yang lebih aman.

Discovery Pantai Kuta

Ternyata teman suami saya sudah menunggu di Discovery Mall pantai Kuta. Kami mencari sesaat. Sambil menunggu kami memilih pemandangan petang yang menghadap pantai.viewnya bagus dengan lampu-lampu yang berkelap kelip dan gemerlapan sepanjang pantai. Angin cukup kencang membawa udara dingin.
Di depan restoran tidak jauh dari kami berdiri dua pengamen menyanyikan lagu-lagu cantik dhaesara, No Women no cry Bob Marley. Hotel California. Sekitar dua puluh lagu lama barulah kami meninggalkan tempat itu.
Saya lebih interes pada suasana indah dalam lantunan lagu-lagu cantik tersebut. Penyanyinya bersuara merdu dan petikan gitarnya bagus. Sayang petikan gitar melodinya belum menyamai Eagle ketika menyanyikan Hotel California karena tidak dilengkapi suara pukulan gendang yang menghentak seperti dalam Eagle.
Saya ingat seorang teman, pasti ia bisa menyanyikan lagu-lagu tadi lalu saya sms-i dia bahwa saya sedang menikmati suasana indah saat itu.
Kami semua akan berpisah dan teman dari Australi itu bertanya pada saya tentang sesuatu tapi saya tersenyum saja tak peduli. Dan saya juga tak peduli ketika ia mencium pipi orang di sebelah saya. Saya bisa tidak peduli hal seperti itu karena hati saya sedang memikirkan sesuatu, yang sudah membuat saya bisa tidak peduli dengan apa yang melukai perasaan saya.Sesuatu yang membuat saya bangkit dan merasa berarti.

Sabtu, 12 Maret 2011

Kabar Duka

Beberapa menil lalu Bu cicik mengabarkan dari Melbourne bahwa ia sedang menuju Bali dan jam tiga nanti ia sampai di Bandara Ngurah Rai. Kerabatnya yang tinggal di Sanur meniggal jam sepuluh pagi tadi. Innalillahi Wainnailaihi rojiun. Pak Dayat, belum lama kami bertemu, dia bercerita umurnya enam puluh tahun. Dua anak gadisnya yang manis-manis belum mendapatkan jodohnya.
Waktu itu kami bertemu di sebuah hotel di sanur saat bertemu Bu cicik juga

Hari Minggu di rumah

Hari yang langka bisa berada di rumah pada waktu begini. Biasanya hari Minggu kami gunakan untuk jogging atau kegatan lain di luar rutinitas kerja.
Hari ini saya lebih banyak di depan laptop. Beberapa jam tadi saya ngobrol dengan adik saya Ira Nurdiana di Surabaya.Lalu mengirim email lagi ke Tokyo namun gagal. Sepertinya nomor itu sudah tidak dipakai lagi.
Yah.. putus asa juga kenapa mereka tidak ada yang ngabari ke tabanan keadaan di Jepang pasca gempa dan tsunami? apakah mereka baik ya? Trus saya lacak lewat fb juga ga ada status sama sekali. Bagaimana juga dengan Ibu Hiromi Murakami, terakhir ketemu lebih dari tujuh tahun lalu.Mungkinkah dia sudah lupa pada kami. Tetapi tidak, dia tidak akan pernah melupakan Bali dan Bojonegoro. Barangkali usia yang membuatnya tidak interes lagi berkomunikasi.Bagaimana Natsuko dan Ayako ya. Saat masih kecil kedua putrinya ini penurut dan diajarkan kepada mereka berkorespondensi dengan anak perempuan saya. Waktu itu Mereka Masih Sekolah dasar. Ketika sekolah menengah pertama komunikasi berkembang ke teman-teman mereka. Kami bahagia waktu itu dan sering berhubungan lewat surat.
Namun saat mereka masuk perguruan tinggi, tak ada lagi komunikasi di antara mereka dan alangkah kagetnya saya ketika ia mengabarkan Bahwa Ayako anak sulungnya menikah cepat di Amerika ketika belum setahun kuliah disana. Dia mengabarkan kekecewaannya.
Setahun kemudian dia mengabarkan lagi bahwa Ayako sudah punya anak dan Natsuko anak keduanya tidak mau melanjutkan ke perguruan tinggi. Natsuko bahkan memilih jalan hidupnya sendiri dengan bekerja dini dan tinggal bersama pacarnya.
Hiromi kesepian dan kehilangan. Guru Bahasa Inggris di taman kanak-kanak di Osaka itu kecewa dengan anak-anaknya. Ia pernah mengatakan bahwa saya adalah ibu yang beruntung mempunyai anak-anak yang menurut dan berpendidikan Universitas.
Hingga pada suatu hari saya juga mengabarkan bahwa anak perempuan saya mengkhianati ibunya. Ia menikah juga saat kuliah baru setengah jalan tanpa restu orangtuanya.
Ternyata bahwa kebahagian dan kekecewaan itu jaraknya sangat dekat, dan menjadi relativitas yang tidak bisa diukur dengan takaran yang sama dan sebaliknya.
Selanjutnya menerima dengan lapang dada sebuah kenyataan yang tidak sesuai dengan harapan adalah jalan terbaik.
Hiromi bagaimana kabarnya kini ya. Sangat lama komunikasi ini terputus. Ia dulu melihat keluarga kami adalah keluarga yang ideal.Dan ia tidak pernah tahu apa yang terjadi setelah anak-anak meninggalkan kami untuk kuliah.
Saya tidak pernah mengabarkannya.Tidak perlu untuk mengabarkannya.Cukup kami yang mengerti keadaan kami sendiri.

Fukushima




Apa yang terjadi dengan keluarga Ohashi Miki di Fukushima saat ini setelah terjadi gempa dan tsunami kemarin. Saya sudah berusaha mengirim email kepada Miki namun sulitnya, dan baru malam ini berhasil.
Melihat gambar yang ditayangkan Televisi Aljazera sesaat setelah gempa dan televisi NHK Jepang pada saat gempa terjadi, disusul dahsyatnya tsunami dan bagaimana kota Fukushima yang tampak berada di sepanjang pantai itu digulung ombak, saya bertanya-tanya kemana dan bagaimana Miki dan Takashi sekarang.
Hampir delapan belas bulan kami tinggal bersama, menjadi bagian pengalaman yang kami lalui bersama. Dan Miki adalah saksi bagaimana kehidupan saya pada 2005-2006.
Selama itu kami makan malam bersama, bercerita berjam-jam sambil saling belajar satu dengan yang lain.
Setiap hari ketika akan berangkat dan pulang kerja ia selalu mengucap salam dengan bahasa jepang 'Itekimatsu!'dan 'Okainasa' kemudian saya menjawabnya dengan 'Iterasai' dan 'Okairi',Lalu dengan sepeda JICA-nya dia berangkat sambil melambaikan tangan.Mengesankan, sungguh pribadi Japanish yang mengesankan.

Dimanakah dia sekarang, email saya belum terbalas. Juga Masao, Maya dan yoko serta Keiko dan yang lain-lain apakah mereka baik-baik saja?
Ya semoga mereka baik-baik saja.

Kamis, 10 Maret 2011

Ramenya fb saya

Ramenya facebook saya malam ini membuat kantuk saya hilang.Lila di B.goro,Adit di Bekasi, Ida Noer Bekasi, Yuan tabanan,Gami Sandy murid, Kholik Dps adik.
Bercerita ringan dan saling mengabarkan saja sungguh meyenangkan saat kita butuh teman.Dan selama beberapa bulan ini saya abaikan fb-an karena jenuh mau ngobrol apa.
Kali ini obrolan ini menjadi hiburan.

Malam ini apakah .....

Apakah malam ini akan sama dengan dua malam berturut kemarin? Malam yang mengantar tidur saya dengan senyum dan canda yang hangat dari keponakan saya.
Malam ini apakah saya masih ingin menyapanya setelah semalam gurauan saya tidak mendapat respon di chating?
Tidak, rasanya tidak perlu lagi ngobrol dengannya lewat chating. Saya tahu apa yang dia mau tanpa dia katakan.

Hari ini tadi saya dapat istirahat setengah hari dengan tidur siang yang cukup lama.Rasa letih hilang setelah berendam. Namun sekarang saya sudah merasa ngantuk lagi.Apa yang harus saya kerjakan ya dalam kemalasan begini. Walaupun saya membawa pulang setumpuk pekerjaan rumah saya enggan membukanya.Ya namanya tidak ada kemauan untuk bekerja mau apa lagi.
Mau tidur sajalah.

Rabu, 09 Maret 2011

Bagian paling bawah

Susah memahami pikiran seorang seniman, gambar bagian tubuh paling dekat dengan tanah, telapak kaki, dengan jari-jari yang bersilangan dari kedua kaki dengan detail garis-garis dijadikan objek bidikan kamera. Teknik pencahayaan barangkali yang memperkuat objek.Namun bagi saya gambar ini tidak menarik dibandingkan gambar-gambar yang dulu.
Dua tiga jam lalu Blog Fernando muncul dan yang lain masih malas.
Barangkali begini ini ya pekerjaan orang tak punya kerjaan. Mau apalagi,mengusir sepi mengisi waktu menanti hari berganti.
Kalau saja kita memiliki apa yang bisa menutupi kekurangan kita, kita tidak perlu lagi mencari kegiatan remeh seperti ini.Saya memang kekurangan, tepatnya kehilangan dan saya bosan menanti kembalinya sesuatu yang hilang itu.
Yah selama saya bisa saya akan berusaha melakukan hal sekecil apa pun untuk mengusir perasaan tidak nyaman saya.
Membaca pengalaman orang lain, menyapa orang lain menjawab panggilan kerabat, teman dan tentu saja murid-murid saya. Yap sebagian besar adalah mereka.

Wow 24 menit lalu, Anne Art posting juga.

Selasa, 08 Maret 2011

Nakami, tak ada apa-apa lagi

Kenapa pada malas posting ya, masih yang kemarin-kemarin saja, Loving karya Happy Snappy, If I...,dan Image from New Zealand punya Dianemichauddlowry.Ahh sebenarnya saya juga tidak punya gairah lagi menulis.
Maunya kali mengupload foto libur nyepi kemrin ternyata terhapus semua, ohh aku memaksa diri sehingga sambil ngantuk kuhapus beberapa foto lama yang masih tersimpan di kamera dan...terjadilaah...menyesal...foto-foto cantik acara wisata bersama keluarga adik-adik saya hilang.Apa mau dikata.Percuma saja menyesali menggerutu atau yang lainnya.
Dokumen tak ada lagi. Tetapi ada beberapa yang masih tersimpan di kamera ponsel.nanti akan saya tampilkan di blog ini.

Senin, 07 Maret 2011

Mengungsi pada hari Nyepi

Pada akhirnya kami mengungsi juga meninggalkan Bali pada hari raya Nyepi tahun ini.Jumat,empat Maret kami meninggalkan Tabanan.Penyeberangan kali ini antri selama dua jam sehingga lewat jam delapan WIB kami baru sampai di Genteng. Sabtu pagi-pagi kami joging selama hampir satu jam mengelilingi desa dan melewati persawahan dengan pemandangan yang bagus. Tampak latar belakang Gunung kelabu di bawah awan putih.
Tanaman jagung sedang berbuah,sementara lombok merah sarat dengan buah yang siap dipetik membuat kami gemas,juga tomat dan sayur hijau di kiri kanan jalan. Setelah sarapan kami memulai perjalanan wisata ke pantai Pulau Merah, pantai selatan Banyuwangi. Pantai ini mirip dengan pantai Kuta Lombok. Dengan bukit-bukit kecil dan ombak yang bagus untuk berselancar. Sepertinya pegunjung kali ini sebagian besar orang yang menghindar dari Nyepi juga. Dari sebelas mobil yang ada di sana satu yang bukan DK plat nomornya.
Perjalanan berikutnya ke pelabuhan nelayan Pancer.Enam kilometer dari Pulau merah dan berlanjut ke Pelabuhan ikan Muncar.
Kami makan malam di kota kecamatan Benculuk,mencoba nasi tempong, ternyata mirip dengan nasi campur tetapi sayur dan lalapannya lengkap. Enak dan murah.
Malamnya saya sulit sekali tidur.Dan paginya kami sudah harus siap-siap dengan perjalanan berikutnya sambil pulang ke Bali. Kali ini kami ke Taman Suruh.Taman dan kolam renang di kecamatan Jajag. Kolam ini alami dikeliling tebing bertrap dan pepohonan rindang,airnya sangat sejuk,jernih dan gemericik di mana-mana, dialirkan langsung daribukit. Sangat puas kami berenang dan berlomba serta berfoto menirukan gaya Gayus Tambunan bergantian. Wah pokoknya ini acara yang paling menyenangkan.
Kami masih melanjutkan jalan wisata ke perkebunan karet dan ke Kali Bendo.Makan siang di hutan setelah itu solat di sebuah musolla sambil menunggu hujan reda terus pulang ke Bali. Jam sebelas malam kami tiba di Tabanan lagi, capek sekali karena paginya kami kembali bekerja lagi.

Rabu, 02 Maret 2011

Saya senang memberi dan menerima

Saya senang memberi apa yang diperlukannya walaupun ini tidak sepadan dengan apa yang sudah diberikan anak-anak kepada saya.
Tidak bisa saya bayangkan andaikan anak-anak saya tidak berhasil. Apa yang saya punya selain mereka. Karena itu tak henti-hentinya saya mensyukuri nikmat ini.
Persoalan hanya satu kali datang dari anak kedua saya ketika dia menikah muda saat baru saja kuliah. Saat itu begitu beratnya saya rasakan karena dia memilih tidak pulang atas pilihan yang diajukan bapaknya,dan saya kehilangan. Saya menikahkan dia di rumah keluarga besar dan anak sulung yang belum genap dua puluh dua tahun menjadi walinya. Pernikahan penuh dengan air mata.
Tetapi itu sudah berlalu, sekarang ia sudah kembali dalam pelukan cinta keluarga kami lagi
Namun perjalanan menuju ke sana penuh dengan pengurbanan kami, saya dan kedua anak laki-laki saya. Suami begitu angkuh, ironis.Sementara dia sendiri berkutat dengan hobinya yang lebih menyakitkan keluarganya.
Ooooh Allah hapuskan....
Saya baru mau menikmati hidup yang Tuhan beri kali ini, saya sehat, saya tenang, saya nyaman melihat anak-anak saya bahagia.Tidak ada gunanya lagi saya memikirkan selain mereka dan diri saya sendiri.Saya tidak mau lagi menderita, saya harus bisa bangkit di samping mereka.

Selasa, 01 Maret 2011

Bersabar

Setiap kali saya harus menahan apa yang seharusnya saya katakan. saya tidak punya kesempatan untuk mengatakannya sehingga saya tersiksa, dada saya sesak.Sampai kapan dia akan berubah.Berapa lama lagi menunggu dia bisa mengerti orang lain bukan hanya dirinya sendiri.
Terkadang saya juga merasa kasihan melihatnya terjerat dalam lingkaran yang dibuatnya sendiri.
Saya berada dalam posisi yang sulit untuk mengikutinya.
Walaupun saya menyadari tidak akan bisa berhenti mengikutinya selama saya masih punya rasa takut mengatakan apa yang ingin saya katakan. Bahwa saya tidak suka dengan sikapnya.
Bersabar adalah pelarian saya, saya menjadi lemah karena ilmu bersabar yang terpaksa saya pelajari ini.